6 Air Terjun Tersembunyi di NTT yang Menakjubkan

Wayah Sinau - Nusa Tenggara Timur (NTT) bukan hanya tentang pulau Komodo dan Labuan Bajo; kawasan ini juga menyimpan sederet air terjun NTT yang tersembunyi di balik perbukitan dan hutan. Setiap air terjun menghadirkan 

panorama alami, air jernih, dan ketenangan yang jarang dijumpai di destinasi wisata mainstream. Berikut adalah enam air terjun spektakuler yang cocok untuk wisata alam Nusa Tenggara Timur.

Air Terjun Oenesu – Mudah Dijangkau, Tetap Menawan

Terletak di Kabupaten Kupang, Air Terjun Oenesu adalah pilihan praktis bagi wisatawan yang ingin menyegarkan diri tanpa jauh-jauh. Dengan empat tingkat air yang megah menurun di atas bebatuan hitam, Oenesu menciptakan kolam

 alami yang cocok untuk berendam santai. Vegetasi hijau mengelilinginya, sementara fasilitas warung dan tempat duduk sederhana sudah tersedia. Lokasi ini ideal untuk wisata keluarga atau pencari ketenangan cepat.

Air Terjun Lapopu – Niagara Mini dari Pulau Sumba

Berlokasi di dalam Taman Nasional Manupeu-Tanah Daru, air terjun ini punya daya tarik visual kuat. Alirannya bertingkat-tingkat, seperti tangga alam berwarna putih saat sinar matahari menyinarinya. Suara gemuruh air berpadu 

dengan latar hutan lebat, menciptakan suasana dramatis sekaligus tenang. Meski trek menuju lokasi cukup menantang, pemandangan akan membayar setiap langkah Anda—ini adalah salah satu air terjun NTT yang paling memukau.

Air Terjun Tanggedu – Pesona Tersembunyi dari Timur Sumba

Terletak di Sumba Timur, Tanggedu menyuguhkan pemandangan batuan unik dan kolam air kehijauan yang memesona. Trek sekitar dua kilometer dari area parkir menghadirkan lanskap perbukitan kering, berbeda dari trek tropis biasa. 

Jalurnya aman dan cocok bagi pelancong yang mencari pengalaman menyepi di alam. Tanggedu adalah contoh sempurna dari wisata alam Nusa Tenggara Timur yang belum banyak diketahui.

Air Terjun Mauhalek – Harmoni Alam di Belantara Lembata

Air terjun ini berada di tengah hutan hujan tropis di Kabupaten Lembata. Airnya terjun dari ketinggian, menciptakan gemericik yang meluruh di sela pepohonan rimbun. Akses cukup menantang—belum ada jalur kendaraan 

langsung—namun begitu tiba di lokasi, udara segar dan suara air akan menenangkan seluruh tubuh Anda. Wisata ke Mauhalek seolah menyatu dengan jiwa alam liar NTT.

Air Terjun Tesbatan – Daya Tarik Alam di Pinggiran Kupang

Berlokasi di Kabupaten Kupang bagian timur, Tesbatan menawarkan suasana damai dan alami. Debit airnya lembut, cocok untuk bermain air atau duduk bersantai di bawah pohon rindang. Karena jarang dikunjungi turis, area ini 

terasa sunyi dan masih sangat asri. Bagi Anda yang ingin menjauh dari keramaian kota tanpa mengorbankan pemandangan indah, Tesbatan adalah pilihan tepat.

Air Terjun Waikelo Sawah – Fotogenik di Tengah Sawah

Uniknya, Waikelo Sawah berada di antara saluran irigasi dan sawah, menciptakan kombinasi estetika alam dan pertanian lokal. Airnya jatuh deras ke kolam alami yang dibatasi oleh dinding batu. 

Ketika matahari condong ke barat, bayangan di permukaan air menciptakan panorama instagramable. Lokasi ini sangat cocok bagi penggemar fotografi dan penikmat lanskap pedesaan.

FAQ: Air Terjun di NTT

Q: Apakah semua air terjun di atas bisa dicapai dengan kendaraan?

A: Sebagian besar bisa dijangkau kendaraan hingga titik parkir, namun beberapa memerlukan trekking singkat.

Q: Adakah biaya masuk ke lokasi air terjun?

A: Biasanya ada ongkos masuk kecil (Rp5.000–Rp20.000), dikelola oleh desa atau pengelola lokal.

Q: Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi air terjun di NTT?

A: Musim kemarau (April–Oktober) adalah waktu ideal karena debit air stabil dan jalur lebih aman.

Air terjun di NTT tidak sekadar kolam jatuh air—mereka adalah tempat di mana alam memperlihatkan sisi paling perawan dan tenang. Gemericik air yang melebur dengan aroma tanah basah dan kesejukan hijau menjadikan setiap 

kunjungan sebagai pengalaman spiritual tersendiri. Untuk Anda pencinta wisata alam Nusa Tenggara Timur, keenam air terjun ini bisa menjadi titik awal petualangan tak terlupakan.

Artikel ini ditulis oleh Ika Kurnia Sari, Team Internship Wayah Sinau Web ID