Sejarah Candi Prambanan dan Legenda Roro Jonggrang: Menguak Asal Usul Mahakarya Hindu di Tanah Jawa
Terletak tak jauh dari Kota Yogyakarta, Candi Prambanan berdiri tegak sebagai simbol kejayaan masa lalu. Kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia ini tidak hanya memukau mata dengan arsitekturnya yang ramping dan menjulang, tetapi juga menyimpan narasi mendalam yang terbagi antara fakta historis dan dongeng yang melegenda.
Memahami sejarah Candi Prambanan adalah kunci untuk mengapresiasi mahakarya ini. Dari rivalitas kekuasaan hingga kisah cinta yang dikutuk, Prambanan menawarkan paket lengkap warisan budaya. Tak heran, Candi Roro Jonggrang, nama lain Prambanan, selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Latar Belakang Historis: Perebutan Dominasi di Mataram Kuno
Prambanan adalah monumen yang dibangun pada abad ke-9 Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Pembangunannya sarat dengan kepentingan politik dan agama.
Dinasti Sanjaya dan Tujuan Pembangunan
Candi Prambanan diyakini dibangun atas perintah Raja Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya (Hindu) atau penerusnya, sebagai penyeimbang dominasi Buddha yang sebelumnya ditunjukkan melalui Borobudur (dibangun oleh Dinasti Syailendra, Buddha).
Tujuan Pembangunan Prambanan sangat jelas: menegaskan kembali kejayaan dan legitimasi Hindu Siwa di Tanah Jawa. Tiga candi utama didedikasikan untuk Trimurti: Siwa (Mahadewa) sebagai yang terbesar, serta Brahma dan Wisnu. Ukuran Candi Siwa yang dominan menunjukkan bahwa agama Siwa menjadi patron utama saat itu. Sejarah Candi Prambanan adalah saksi bisu pergeseran kekuasaan yang harmonis antara dua keyakinan besar.
Relief Ramayana: Kisah Abadi di Dinding Candi
Salah satu daya tarik terbesar adalah ukiran yang menghiasi dinding pagar langkan Candi Siwa, Brahma, dan Wisnu.
Kisah Pewayangan yang Terukir
Relief di Prambanan menyajikan urutan cerita epik Hindu, Ramayana. Relief ini dibaca dari arah timur ke barat, mengikuti arah putaran pradaksina (ritual mengelilingi candi). Relief ini bercerita tentang petualangan Rama, Sinta, dan Hanoman. Keberadaan relief ini tidak hanya memperindah candi, tetapi juga berfungsi sebagai media edukasi dan penyebaran ajaran.
Legenda Roro Jonggrang: Kisah Cinta yang Terkutuk
Di luar fakta sejarah yang tercatat, daya tarik Candi Prambanan tak lepas dari legenda Roro Jonggrang yang terkenal.
Bandung Bondowoso dan Syarat Mustahil
Kisah ini berpusat pada dua tokoh utama: Bandung Bondowoso yang sakti mandraguna dan Roro Jonggrang, putri Raja Boko. Karena menolak pinangan Bandung Bondowoso yang telah membunuh ayahnya, Roro Jonggrang mengajukan syarat mustahil: membangun seribu candi dalam waktu semalam.
Bandung Bondowoso, yang dibantu oleh pasukan jin, hampir berhasil. Roro Jonggrang lantas meminta masyarakat desa menumbuk padi dan menyalakan api besar di timur untuk menciptakan suasana pagi palsu. Jin-jin pun panik dan meninggalkan pekerjaannya, meninggalkan candi yang kurang satu.
Arca Kutukan: Candi yang ke-1000
Karena tipu daya tersebut, Bandung Bondowoso marah besar. Ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung batu untuk melengkapi syarat seribu candi. Patung tersebut dipercaya adalah arca Durga Mahisasuramardini yang berada di ruang utara Candi Siwa. Patung yang kini dikenal sebagai perwujudan Roro Jonggrang tersebut menjadi simbol abadi dari kisah cinta tragis ini. Dengan demikian, legenda Roro Jonggrang menjadi jembatan naratif yang menghidupkan kembali batu-batu candi yang dingin.
Prambanan Pasca Kejayaan: Penemuan Kembali dan Restorasi
Setelah ditinggalkan, Candi Prambanan sempat terkubur dan terlupakan selama ratusan tahun.
Penemuan dan Upaya Pemugaran Berkelanjutan
Candi ini ditemukan kembali dalam kondisi runtuh pada abad ke-17. Upaya restorasi yang masif dimulai sejak zaman kolonial Belanda hingga Indonesia merdeka. Proses ini sangat rumit karena batu-batu candi banyak yang hilang atau bercampur.
Tantangan Bencana Alam
Upaya pemugaran terus berlanjut hingga kini, terutama setelah gempa bumi Yogyakarta pada tahun 2006 yang menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur candi. Restorasi pasca-gempa menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga warisan dunia ini.
Penutup: Warisan yang Harus Dijaga
Sejarah Candi Prambanan mengajarkan kita tentang siklus kejayaan, keyakinan, dan peradaban yang kompleks. Sementara catatan sejarah mencatat fakta pembangunan oleh raja-raja Hindu, legenda Roro Jonggrang menyematkan ruh romansa dan misteri yang membuat Prambanan terasa lebih personal. Kombinasi antara arsitektur agung dan kisah rakyat inilah yang membuat kunjungan ke Prambanan menjadi pengalaman spiritual dan kultural yang tak tertandingi. Warisan ini adalah mutiara kebudayaan Indonesia yang harus terus kita lestarikan.

