Pulau Flores – Permata Tersembunyi di NTT yang Wajib Masuk Bucket List
Wayah Sinau - Pulau Flores bukan sekadar titik di peta Indonesia timur. Ia adalah rangkaian kisah, warna, dan jiwa yang hidup dalam tiap lekuk alamnya. Di balik siluet gunung yang menjulang dan garis pantai yang meliuk,
tersembunyi kekayaan budaya dan pesona wisata alam Flores yang belum terjamah banyak tangan. Jika Anda mencari petualangan di NTT yang tak terlupakan, maka Flores patut menjadi perhentian berikutnya di daftar perjalanan Anda.
Mengapa Pulau Flores Harus Ada di Daftar Anda
Di tengah gempuran wisata massal, Flores tetap berdiri anggun dalam keasliannya. Ia menawarkan ruang—bukan hanya secara fisik, tetapi juga ruang batin—bagi para pelancong yang mencari lebih dari sekadar destinasi. Di sini,
perjalanan bukan hanya tentang tempat, melainkan tentang keterhubungan dengan alam, budaya, dan diri sendiri. Flores bukan tempat untuk terburu-buru. Ia mengajak Anda melambat, menyerap setiap detail; dari senyum hangat
penduduk desa hingga angin laut yang membawa aroma garam dan pohon lontar. Pulau ini bukan hanya layak dikunjungi—ia pantas untuk dikenang.
Destinasi Wajib Saat Menjelajahi Flores
Danau Kelimutu – Tiga Warna, Seribu Makna
Di ketinggian 1.639 meter di Kabupaten Ende, terdapat keajaiban geologis yang memukau dunia: Danau Kelimutu. Tiga danau kawah dengan warna berbeda ini terus berubah seiring waktu—fenomena langka yang tak hanya indah, tetapi juga sarat makna spiritual bagi masyarakat lokal.
Berada di Kelimutu saat matahari terbit adalah pengalaman yang tak terlupakan. Kabut tipis menggantung, danau memantulkan warna yang memesona—biru, hijau, cokelat, bahkan merah gelap—seakan menyampaikan pesan dari alam yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Wae Rebo – Desa di Atas Awan
Butuh usaha untuk mencapai Wae Rebo, desa adat Manggarai yang bertengger di atas ketinggian 1.200 meter. Trek sepanjang 7 kilometer menyambut Anda dengan jalur menanjak, namun pemandangan dan kehangatan masyarakat akan menjadi ganjaran yang setimpal.
Rumah adat Mbaru Niang berbentuk kerucut berdiri megah, dikelilingi kabut dan hutan. Wae Rebo bukan hanya situs budaya, tapi juga tempat di mana waktu seakan melambat, mengajak kita untuk mengingat apa arti keterhubungan sejati.
Labuan Bajo & Taman Nasional Komodo – Rumah Para Naga
Di ujung barat Flores, Labuan Bajo bersinar sebagai gerbang petualangan. Dari pelabuhannya, Anda bisa menjelajah Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar. Bertemu langsung dengan komodo—reptil purba yang menjadi ikon dunia—adalah pengalaman langka yang mendebarkan.
Setelah puas menjelajahi daratan, nikmati keindahan bawah laut di Pink Beach atau manta point. Snorkeling di perairan ini adalah surga tersembunyi bagi penyelam pemula maupun profesional.
Riung 17 Pulau – Kepulauan Damai Nan Sepi
Jika Anda mencari tempat yang benar-benar jauh dari keramaian, maka Riung adalah jawabannya. Terletak di Kabupaten Ngada, kawasan ini menyuguhkan gugusan pulau kecil dengan laut biru sebening kristal. Cocok untuk snorkeling, berenang, atau sekadar menikmati heningnya dunia.
Bajawa & Kampung Bena – Napas Tradisi Megalitik
Di dataran tinggi Bajawa, suasana sejuk menyambut setiap langkah Anda. Tak jauh dari sini, Kampung Bena berdiri kokoh dengan situs megalitik dan rumah adat beratap ilalang. Batu-batu besar yang menjadi penanda leluhur masih dijaga dengan penuh hormat, memperlihatkan kekayaan budaya yang lestari.
Budaya yang Terjalin Erat dengan Alam
Flores tidak hanya soal lanskap. Ia adalah tenun ikat yang diwariskan lintas generasi, setiap motifnya menyimpan cerita. Ia adalah upacara adat Penti dan Reba yang menjadi simbol persatuan dan spiritualitas. Ia adalah semangkuk
jagung bose yang dihidangkan dengan penuh cinta. Budaya di Flores tumbuh bersama alam. Tak heran jika banyak pelancong jatuh cinta bukan hanya pada tempatnya, tapi juga pada orang-orangnya.
![]() |
Pemandangan labuan bajo |
FAQ – Petualangan ke Pulau Flores
1. Apakah butuh waktu lama untuk menjelajahi seluruh Flores?
Idealnya, 7–10 hari cukup untuk menjelajahi Flores dari barat ke timur. Namun, semakin lama Anda tinggal, semakin dalam pengalaman yang Anda dapatkan.
2. Apa aktivitas favorit wisatawan di Flores?
Trekking, menyelam, mengunjungi desa adat, wisata budaya, hingga berburu kuliner khas.
3. Apakah Flores ramah untuk backpacker atau solo traveler?
Ya! Banyak penginapan ramah kantong, rute darat yang mudah diakses, serta masyarakat yang terbuka terhadap wisatawan.
4. Adakah festival budaya yang menarik di Flores?
Festival Reba (di Ngada) dan Penti (di Manggarai) adalah dua di antara perayaan adat paling menarik yang bisa Anda saksikan.
Dalam setiap perjalanan, ada tempat yang lebih dari sekadar indah—ia menyentuh jiwa. Flores adalah tempat itu. Di sini, Anda tidak hanya berwisata, Anda menjadi bagian dari cerita yang terus berkembang.
Biarkan diri Anda tenggelam dalam keheningan Wae Rebo, terpukau oleh warna Kelimutu, atau tertawa bersama anak-anak di Kampung Bena. Karena ketika Anda kembali, bukan hanya galeri foto Anda yang penuh, tapi juga hati Anda.
Artikel ini ditulis oleh Ika Kurnia Sari, Team Internship Wayah Sinau Web ID