Jasa Digital Marketing UMKM

Jasa Press Release Portal Berita

Ayam Taliwang NTB, Kuliner Pedas yang Wajib Kamu Coba

Ayam Taliwang NTB, Kuliner Pedas yang Wajib Kamu Coba

Kenalan dengan Ayam Taliwang Khas NTB

Wayah Sinau - Bayangkan seekor ayam kampung muda yang dibalut bumbu merah menyala, dibakar di atas bara api hingga aromanya menyelinap ke setiap sudut ruangan. Ketika disajikan, kamu mencium wangi terasi, cabai, dan sedikit sentuhan kencur. Gigitan pertama? Panas. Gurih. Manis. Pedas. Semua rasa bercampur 

jadi satu. Inilah Ayam Taliwang khas NTB, kuliner legendaris dari tanah Lombok yang tidak hanya menantang lidah, tapi juga menyentuh hati. Bagi pecinta makanan pedas, sajian ini bukan cuma makanan—ini adalah petualangan rasa yang tak terlupakan.


Dari Kampung Karang Taliwang ke Seluruh Indonesia

Asal mula Ayam Taliwang tak bisa dilepaskan dari sebuah kampung kecil di Kota Mataram bernama Karang Taliwang. Di sinilah hidangan ikonik ini pertama kali dikenalkan oleh masyarakat Sasak, sebagai sajian istimewa untuk para tamu dan 

bangsawan. Dari dapur-dapur sederhana dan alat masak tradisional, lahirlah hidangan yang kini menjadi makanan tradisional Indonesia yang dicari banyak orang. Warisan rasa ini tak lahir begitu saja. Ia dibentuk dari generasi ke 

generasi, dengan racikan bumbu khas Lombok yang tidak tanggung-tanggung dalam menggunakan rempah. Maka jangan heran kalau setiap suapan seolah menceritakan sejarah panjang dari tanah NTB.


Rahasia Lezat Ayam Taliwang

Ayam Kampung Muda, Pilihan yang Pas

Ayam Taliwang tidak sembarang ayam. Hanya ayam kampung muda yang digunakan—berumur sekitar 3–4 bulan. Ukurannya kecil, teksturnya empuk, tapi tetap kenyal. Sangat ideal untuk dibakar ataupun digoreng.

Jenis ayam ini menyerap bumbu dengan sempurna, namun tidak kehilangan karakternya. Hasil akhirnya: daging yang juicy di dalam, garing di luar. Siap menyambut bumbu pedas dengan tangan terbuka.


Bumbu Taliwang, Pedas Berkarakter

Rahasia sesungguhnya ada di bumbunya. Campuran cabai merah keriting, bawang putih, terasi, gula aren, garam, dan kencur menciptakan rasa yang kompleks. Bukan sekadar pedas membara, tapi pedas yang menyelusup 

pelan—seperti api kecil yang membakar lambat namun pasti. Yang membuatnya unik adalah keseimbangan antara rasa gurih, manis, dan pedas. Bumbu ini biasanya dihaluskan lalu dimasak terlebih dahulu sebelum digunakan, agar aroma dan cita rasanya keluar maksimal.


Bakar atau Goreng? Dua Versi, Dua Sensasi

Di Lombok, ada dua versi populer Ayam Taliwang: dibakar dan digoreng. Keduanya punya penggemar fanatik.

  • Ayam Taliwang Bakar: Dipanggang di atas arang, sambil diolesi bumbu secara berkala. Hasilnya? Kulit ayam yang sedikit gosong dengan rasa bumbu yang meresap hingga ke tulang.

  • Ayam Taliwang Goreng: Digoreng hingga kulitnya renyah keemasan. Bumbunya ditumis dulu, lalu disiram di atas ayam panas-panas. Kombinasi renyah dan pedas ini bikin susah berhenti ngunyah.

Pelengkap Wajib: Plecing Kangkung dan Sambal Beberuk

Tak lengkap menyantap Ayam Taliwang tanpa pelengkap khas Lombok yang menyertainya. Dua yang paling ikonik adalah:

  • Plecing Kangkung: Kangkung rebus segar yang disiram sambal tomat pedas dengan sentuhan jeruk limau, taburan kacang tanah, dan kelapa sangrai. Segar dan menyegarkan.

  • Sambal Beberuk: Olahan terong hijau mentah yang dipadukan dengan tomat, cabai rawit, dan perasan jeruk limau. Sensasi segarnya kontras dengan pedasnya ayam.

Kombinasi ini menjadikan sepiring kuliner khas Lombok sebagai harmoni rasa yang sulit dilupakan.


Rekomendasi Warung Legendaris di Lombok

Bila kamu berkesempatan mengunjungi NTB, ada beberapa tempat yang wajib kamu coba untuk mencicipi Ayam Taliwang asli:

  • Ayam Taliwang Irama – Pionir sejak tahun 1970-an.

  • Ayam Taliwang H. Moerad – Terkenal dengan bumbu yang tajam dan ayam super lembut.

  • Ayam Taliwang Bersaudara – Populer di kalangan wisatawan dan tokoh nasional.

  • Ayam Taliwang Rinjani – Cocok untuk makan bersama keluarga.

Masing-masing punya ciri khas, tapi satu yang pasti: pedasnya tak pernah mengecewakan.


Ayam Taliwang dalam Peta Kuliner Nusantara

Ayam Taliwang kini tak lagi terbatas di Lombok. Ia telah melintasi pulau dan menjadi menu andalan di berbagai restoran kuliner Nusantara di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga ke luar negeri.

Meski sudah banyak dimodifikasi, versi asli dari NTB tetap menjadi primadona. Bagi para pencinta makanan tradisional Indonesia, Ayam Taliwang adalah simbol dari keberanian rasa dan identitas daerah.


FAQ Seputar Ayam Taliwang

Q: Apakah Ayam Taliwang selalu pedas?

A: Umumnya, ya. Namun beberapa warung menawarkan tingkat kepedasan sesuai selera pelanggan.


Q: Apakah bisa membuat Ayam Taliwang di rumah?

A: Bisa, asal menggunakan ayam kampung muda dan bumbu khas yang lengkap. Banyak resep tersedia secara daring.


Q: Apa bedanya Ayam Taliwang dan ayam bakar biasa?

A: Bumbu Ayam Taliwang lebih kompleks dan dominan pedas. Cara memasak dan pemilihan ayam juga berbeda.


Q: Apakah Ayam Taliwang halal?

A: Ya, semua bahan dan prosesnya umumnya sesuai dengan standar halal.


Q: Di mana saya bisa menemukan Ayam Taliwang di luar NTB?

A: Banyak restoran khas Nusantara di kota besar yang menyajikan Ayam Taliwang. Cek juga festival kuliner daerah.


Lebih dari sekadar ayam pedas, Ayam Taliwang adalah cerminan budaya Lombok yang kaya akan keberanian dalam bermain bumbu. Ia menunjukkan bahwa makanan sederhana bisa menjelma jadi ikon kuliner nasional, asal dibuat dengan sepenuh hati dan tradisi.

Kalau kamu belum mencicipinya, mungkin sekaranglah waktunya. Siapkan air minum, siapkan perut kosong, dan biarkan dirimu jatuh cinta pada Ayam Taliwang.

Artikel ini ditulis oleh Ika Kurnia Sari, Team Internship Wayah Sinau Web ID
Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang