7 Tempat Wisata Anti Mainstream di Bali yang Cocok untuk Solo Traveler
Wayah Sinau - Bali selama ini lekat dengan gambaran pantai pasir putih, kafe Instagramable, dan pesta malam yang tak pernah padam. Namun, di balik gemerlap itu, pulau dewata menyimpan sisi lain—tenang, alami, dan nyaris tak tersentuh. Bagi solo traveler yang ingin merasakan perjalanan personal yang
bermakna, pilihan tempat wisata anti mainstream di Bali justru menawarkan pengalaman yang lebih jujur dan mendalam. Berikut tujuh destinasi tersembunyi yang cocok untuk Anda yang sedang merencanakan solo trip ke Bali. Lengkap dengan suasana yang khas, aktivitas yang bisa dijajal, hingga akses menuju lokasi.
Air Terjun Sekumpul, Buleleng
Keindahan Bertingkat yang Menyentuh Jiwa
Tersembunyi di Desa Sekumpul, air terjun ini dijuluki sebagai salah satu yang terindah di Bali. Tujuh aliran air bergemuruh dari tebing tinggi, mengalir ke kolam jernih di bawahnya. Dikelilingi hutan tropis, suara alam menjadi satu-satunya pengiring perjalanan Anda ke tempat ini.
Akses menuju lokasi membutuhkan kehati-hatian, terutama jika Anda berkendara sendiri dari Denpasar atau Singaraja. Namun semua lelah akan terbayar saat Anda berdiri di jembatan kayu yang menghadap air terjun—momen yang terasa begitu privat, seperti menyapa keajaiban alam secara langsung.
Bukit Asah, Karangasem
Panorama Damai untuk Pagi yang Kontemplatif
Terletak di atas Desa Ababi, Bukit Asah menawarkan kombinasi menenangkan: pemandangan sawah, garis pantai, dan siluet Gunung Agung di kejauhan. Udara pagi di sini terasa bersih, angin bertiup perlahan, dan suasana sunyi begitu terasa.
Banyak solo traveler memilih berkemah di tempat ini. Aktivitas seperti yoga pagi, journaling, atau sekadar duduk menghadap matahari terbit menjadi ritual kecil yang menghubungkan kembali pada diri sendiri. Tempat ini kerap disebut sebagai salah satu tempat healing di Bali yang belum banyak diketahui.
Desa Sambangan Waterfall
Petualangan Multi-Level yang Menyegarkan
Bagi Anda yang mencari pengalaman sedikit lebih menantang namun tetap aman, Desa Sambangan di Buleleng adalah jawabannya. Di sinilah rangkaian air terjun berbagai tingkat bisa dieksplorasi lewat jalur trekking dan aktivitas ringan seperti body rafting atau lompat dari tebing rendah.
Pemandu lokal biasanya menyediakan paket harian. Serunya, sebagai solo traveler Anda bisa bergabung dengan kelompok kecil, menjalin koneksi sambil tetap menikmati ruang pribadi. Kombinasi antara petualangan dan alam membuat Sambangan menjadi destinasi yang menyegarkan—secara fisik dan mental.
Hutan Teletubbies Nusa Penida
Bukit Bergelombang di Ujung Timur
Jangan bayangkan karakter televisi anak-anak, meski nama tempat ini memang terinspirasi dari bentuk perbukitan hijau yang menyerupai latar serial tersebut. Di bagian timur Nusa Penida, hamparan bukit berundak ini menjadi destinasi sempurna untuk slow walking dan menyatu dengan alam.
Karena lokasinya yang jauh dari pusat turisme, suasana di sini sangat sepi. Anda hanya akan mendengar suara angin dan gemerisik rumput. Sangat cocok sebagai spot solo trip ke Bali untuk merenung, menulis, atau hanya menyaksikan pergerakan awan di langit luas.
Pura Luhur Batukaru
Spiritualitas di Pelukan Alam
Pura ini berdiri di lereng Gunung Batukaru, dikelilingi hutan hujan yang lebat dan udara sejuk khas pegunungan. Tidak seperti pura-pura terkenal di Bali yang dipadati wisatawan, Batukaru justru menawarkan keheningan dan kesunyian.
Berjalan menyusuri kompleks pura ini bisa menjadi pengalaman spiritual, bahkan jika Anda datang tanpa maksud ibadah. Banyak solo traveler datang ke sini untuk meditasi ringan atau sekadar menyerap energi tenang yang memancar dari lingkungan sekitar.
Secret Beach, Pecatu
Ketenangan Lautan di Balik Tebing
Sesuai namanya, pantai ini tidak mudah ditemukan. Aksesnya melalui jalan setapak menurun, tersembunyi di balik tebing tinggi Pecatu. Namun begitu Anda mencapai bibir pantai, gumpalan pasir putih dan laut biru yang sepi menyambut dengan damai.
Karena tidak ada penjaga atau fasilitas umum, tempat ini ideal untuk Anda yang ingin benar-benar sendiri. Bawa bekal, matras, dan habiskan pagi atau sore dalam keheningan, hanya ditemani debur ombak. Satu lagi destinasi tempat healing di Bali bagi jiwa yang lelah dengan keramaian.
Jalan Setapak Menuju Pura Gunung Kawi Sebatu
Relik Budaya di Tengah Alam
Meskipun pura ini cukup dikenal, jalur setapaknya sering terlewat. Padahal, jalan tersebut menawarkan pengalaman berjalan kaki yang sangat memikat—melewati kebun penduduk, jembatan bambu, dan aliran sungai kecil yang jernih.
Setibanya di area pura, suasana sepi dan detail ukiran kuno menjadi latar sempurna untuk kontemplasi budaya. Sangat cocok bagi solo traveler yang menyukai sisi otentik Bali, jauh dari paket tur massal.
FAQ: Solo Traveling ke Bali dan Wisata Tersembunyi
Apakah Bali aman untuk solo traveler, terutama perempuan?
Ya, Bali tergolong aman untuk solo traveler, termasuk perempuan. Selalu perhatikan lingkungan sekitar, hindari perjalanan malam sendirian di area terpencil, dan simpan dokumen penting dengan aman.
Apa waktu terbaik untuk mengunjungi tempat wisata anti mainstream di Bali?
April hingga Juni serta September–Oktober adalah waktu ideal. Cuaca cenderung cerah, dan wisatawan belum membludak.
Apakah semua tempat di atas bisa dicapai tanpa pemandu?
Sebagian besar bisa diakses mandiri, tapi lokasi seperti Sambangan lebih aman dengan pemandu lokal. Gunakan peta offline dan simpan kontak darurat.
Bagaimana menemukan hidden gem di Bali lainnya?
Gunakan komunitas digital seperti forum backpacker, aplikasi peta terbuka, dan interaksi langsung dengan warga lokal.
Perlukah menyewa motor untuk solo trip di Bali?
Disarankan, terutama untuk menjangkau tempat-tempat di luar jalur utama. Pastikan SIM internasional dan perlengkapan keselamatan Anda lengkap.
Setiap solo trip ke Bali bisa menjadi ruang bagi pencarian makna, bukan sekadar liburan. Dengan menghindari rute wisata biasa, Anda memberi ruang pada diri sendiri untuk merasakan Bali secara lebih utuh—dari ketinggian bukit, dalam gemuruh air terjun, hingga kesunyian pura tua.
Jika Anda sedang merencanakan petualangan mandiri, pertimbangkan destinasi-destinasi ini. Karena di tempat-tempat sunyi itulah, sering kali kita menemukan suara paling jujur: suara dari dalam diri.