Jasa Digital Marketing UMKM

Jasa Press Release Portal Berita

Peran Pendidikan Informal dalam Membentuk Karakter Anak Sejak Dini

Peran Pendidikan Informal dalam Membentuk Karakter Anak Sejak Dini

Ketika pendidikan tak selalu berbentuk papan tulis dan seragam sekolah

Wayah Sinau - Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi, pembentukan karakter anak tidak lagi hanya bertumpu pada pendidikan formal di sekolah. Justru, sebagian besar nilai-nilai kehidupan yang 

membentuk kepribadian anak sering kali ditanamkan pertama kali dari tempat yang paling dekat: rumah. Di sinilah pendidikan informal memainkan perannya yang tidak tergantikan.


Apa Itu Pendidikan Informal?

Pendidikan informal adalah proses pembelajaran yang berlangsung secara alami, tanpa struktur kurikulum resmi, tanpa ujian, dan tanpa sistem kelas. Ia terjadi melalui aktivitas harian, interaksi keluarga, serta pengalaman hidup yang 

langsung dan kontekstual. Meski sering kali tidak disadari, justru pendidikan informal inilah yang secara konsisten menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak. Misalnya, ketika orang tua mengajarkan anak menyapa tetangga, 

mengucapkan terima kasih, atau membantu membereskan rumah—di situlah nilai disiplin, empati, dan tanggung jawab mulai tumbuh. Pendidikan informal bukan sekadar teori, melainkan praktik hidup sehari-hari yang membentuk karakter anak secara perlahan namun mendalam.


Rumah sebagai Sekolah Karakter Pertama

Banyak pakar perkembangan anak menyebut bahwa usia dini merupakan masa emas bagi pembentukan karakter. Dalam periode ini, anak-anak sangat mudah menyerap dan meniru perilaku orang di sekitarnya. Maka, tidak berlebihan jika rumah disebut sebagai "sekolah pertama" bagi anak.

Orang tua menjadi aktor utama dalam pendidikan informal. Bukan hanya sebagai pemberi instruksi, tetapi juga sebagai teladan. Bagaimana orang tua berbicara, menyelesaikan konflik, mengekspresikan emosi, hingga memperlakukan orang lain—semua terekam dan ditiru anak.

Saat orang tua menyediakan waktu berkualitas, mendengarkan cerita anak dengan penuh perhatian, atau mengajak mereka berdiskusi ringan, di situlah proses pendidikan karakter berlangsung secara alami dan efektif.


Nilai-Nilai Karakter yang Ditanamkan Lewat Pendidikan Informal

Beberapa nilai karakter dasar yang bisa dikembangkan melalui pendidikan informal di rumah antara lain:

1. Disiplin

Melalui rutinitas harian, seperti waktu tidur, belajar, atau membantu pekerjaan rumah.


2. Tanggung Jawab

Anak belajar bertanggung jawab dengan cara sederhana, seperti merapikan mainan atau memberi makan hewan peliharaan.


3. Empati dan Kepedulian

Dengan membaca cerita bersama atau berdiskusi tentang pengalaman orang lain, anak belajar memahami perasaan orang lain.


4. Kejujuran dan Keterbukaan

Dibentuk lewat komunikasi hangat dan jujur antara anak dan orang tua. Semua nilai ini bukan hasil dari ceramah panjang, melainkan hasil dari pembiasaan, pengulangan, dan keteladanan yang konsisten.


Tantangan Pendidikan Karakter di Era Modern

Meskipun peran pendidikan informal sangat penting, kenyataannya pelaksanaannya tidak selalu mudah. Gaya hidup modern, kesibukan orang tua, dan paparan teknologi digital sering kali menjadi penghalang. Waktu berkualitas bersama anak berkurang, dan interaksi pun tergeser oleh layar gadget.

Selain itu, tidak semua orang tua memiliki kesadaran atau pemahaman tentang pentingnya peran mereka dalam pembentukan karakter. Banyak yang menyerahkan sepenuhnya urusan pendidikan kepada sekolah, padahal sekolah hanya salah satu bagian dari sistem pembelajaran anak.


Peran Pendidikan Informal dalam Membentuk Karakter Anak Sejak Dini

Orang tua sedang mendampingi anak di ruang keluarga sebagai bentuk pendidikan informal di rumah.


Sinergi antara Pendidikan Informal dan Formal

Pendidikan informal tidak menggantikan pendidikan formal, tetapi justru menjadi pendukung yang memperkuatnya. Sekolah mungkin mengajarkan teori tentang moral dan etika, namun di rumahlah anak belajar mempraktikkannya.

Contohnya, anak yang terbiasa diajak berdiskusi di rumah cenderung lebih aktif dan kritis di kelas. Anak yang belajar berbagi di lingkungan keluarga akan lebih mudah beradaptasi dalam pergaulan sosial di sekolah.

Kombinasi antara pendidikan formal, informal, dan nonformal merupakan strategi menyeluruh yang paling ideal dalam membentuk karakter anak sejak dini.


FAQ: Pendidikan Informal dan Pembentukan Karakter Anak

Apa itu pendidikan informal?
Pendidikan informal adalah proses pembelajaran yang terjadi secara alami dalam kehidupan sehari-hari, di luar sistem sekolah formal.


Mengapa pendidikan informal penting dalam pembentukan karakter anak?
Karena pendidikan informal menanamkan nilai kehidupan melalui praktik langsung yang konsisten dan penuh keteladanan.


Bagaimana cara menerapkannya di rumah?
Dengan kebiasaan sederhana seperti mendampingi anak belajar, berdiskusi, membacakan cerita, dan memberi tanggung jawab harian.


Apakah pendidikan informal bisa menggantikan sekolah?
Tidak. Pendidikan informal bersifat melengkapi dan memperkuat hasil pendidikan formal dan nonformal.


Apa tantangan utama dalam pendidikan informal di rumah?
Kesibukan orang tua, kurangnya kesadaran akan peran mendidik, serta pengaruh teknologi dan gaya hidup modern.


Pendidikan karakter anak adalah proses jangka panjang yang membutuhkan keteladanan, kesabaran, dan konsistensi. Pendidikan informal yang berlangsung di rumah—melalui interaksi hangat, kebiasaan positif, dan keterlibatan orang tua—merupakan fondasi utama dalam membentuk kepribadian anak.

Kini saatnya memaknai kembali ruang keluarga bukan hanya sebagai tempat beristirahat, tetapi sebagai ruang belajar yang hidup, tempat di mana nilai-nilai kebaikan tumbuh setiap hari. Orang tua tidak harus menjadi guru yang sempurna, cukup hadir, peduli, dan menjadi contoh nyata.

Artikel ini ditulis oleh Ika Kurnia Sari, Team Internship Wayah Sinau Web ID

Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang