Peran Guru dalam Era Digital Learning
Wayah Sinau - Kemajuan teknologi telah mengubah hampir semua aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Proses belajar yang dulunya hanya terjadi di dalam kelas kini bertransformasi melalui platform digital, video conference, hingga aplikasi pembelajaran daring. Di tengah perubahan ini, peran guru pun ikut berevolusi.
Era Digital Learning bukan hanya soal penggunaan teknologi, tetapi juga soal bagaimana guru mampu mengadaptasi metode pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang relevan, menarik, dan bermakna bagi generasi digital.
Guru Bukan Lagi Sumber Tunggal Informasi
Dari Pusat Pengetahuan ke Fasilitator Pembelajaran
Dahulu, guru dianggap sebagai satu-satunya sumber pengetahuan di kelas. Kini, dengan akses internet yang melimpah, siswa bisa mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Dalam konteks ini, peran guru berubah menjadi fasilitator, mentor, dan pengarah proses berpikir.
Menyaring Informasi, Menguatkan Literasi
Di tengah banjir informasi, peran guru menjadi sangat penting untuk mengajarkan literasi digital, membimbing siswa dalam mengevaluasi validitas sumber, serta menghindarkan mereka dari hoaks dan disinformasi.
Peran Strategis Guru dalam Pembelajaran Digital
1. Mendesain Pembelajaran Inovatif
Guru era digital dituntut untuk kreatif dalam mendesain pembelajaran interaktif dan berbasis teknologi. Mereka harus mampu memanfaatkan media digital seperti video pembelajaran, kuis daring, simulasi interaktif, hingga gamifikasi untuk meningkatkan partisipasi siswa.
Contoh praktik baik adalah guru yang menggunakan platform seperti Google Classroom, Canva, atau Kahoot untuk menghidupkan suasana belajar dan membangun antusiasme siswa.
2. Menjadi Role Model dalam Pemanfaatan Teknologi
Guru perlu menjadi contoh penggunaan teknologi yang cerdas dan etis. Tidak hanya sekadar menguasai alat, tetapi juga menunjukkan sikap bijak dalam berteknologi: dari menjaga privasi, etika komunikasi daring, hingga membangun digital citizenship di kalangan pelajar.
3. Pembimbing Emosional dan Sosial
Meskipun pembelajaran berlangsung daring, aspek psikologis dan sosial tidak boleh terabaikan. Guru tetap berperan sebagai pembimbing emosional dan sosial, terutama ketika siswa mengalami stres, kesepian, atau kesulitan adaptasi selama pembelajaran jarak jauh.
4. Penghubung Antara Siswa, Orang Tua, dan Sekolah
Guru menjadi jembatan komunikasi antara sekolah dan rumah. Di era digital, interaksi antara guru dan orang tua menjadi lebih penting agar tercipta ekosistem pendidikan yang saling mendukung dan terbuka.
Tantangan yang Dihadapi Guru dalam Digital Learning
Ketimpangan Akses Teknologi
Tidak semua guru dan siswa memiliki akses yang setara terhadap perangkat dan jaringan internet. Ini menjadi tantangan besar dalam pemerataan pendidikan digital, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Beban Administratif Digital
Guru juga menghadapi beban administratif yang meningkat dalam sistem digital, seperti pelaporan daring, pengelolaan platform pembelajaran, dan pengawasan kehadiran siswa secara virtual. Beban ini dapat menurunkan fokus mereka pada kualitas pengajaran.
Kurangnya Pelatihan Teknologi
Masih banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan memadai dalam penggunaan teknologi pendidikan. Tanpa dukungan pelatihan dan peningkatan kompetensi, guru kesulitan mengejar tuntutan zaman.
![]() |
Peran Guru dalam Era Digital Learning(Sumber:Quipper) |
Solusi dan Dukungan yang Diperlukan
Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi
Pemerintah melalui Kemendikbudristek telah meluncurkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang memberikan akses pelatihan daring, video pembelajaran, serta forum diskusi antarguru. Platform ini membantu guru meningkatkan kompetensi teknologi dan pedagogi secara mandiri.
Penguatan Komunitas Guru Digital
Komunitas guru seperti Guru Belajar dan Berbagi, serta jaringan edukasi nonformal lainnya menjadi tempat saling belajar dan bertukar pengalaman. Kolaborasi antarguru adalah cara efektif untuk menciptakan inovasi dan mengatasi kesenjangan kemampuan.
Penyediaan Infrastruktur yang Merata
Dukungan pemerintah daerah dan pusat untuk penyediaan internet, laptop, atau laboratorium digital sangat krusial. Tanpa infrastruktur yang memadai, digitalisasi pendidikan hanya akan menambah ketimpangan.
Masa Depan Peran Guru di Dunia Pendidikan
Guru Sebagai Arsitek Pembelajaran Hybrid
Ke depan, pendidikan akan mengarah pada model hybrid—menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring. Di sini, guru berperan sebagai arsitek pembelajaran, yang menyusun strategi belajar fleksibel, personal, dan terintegrasi dengan teknologi.
Penguatan Peran Guru sebagai Pendamping Karakter
Meski teknologi makin canggih, peran guru sebagai penanam nilai, pembentuk karakter, dan panutan moral tak tergantikan. Dalam dunia yang serba cepat, justru guru perlu memperkuat sisi humanis dalam mendidik.
Era digital learning telah membuka babak baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Di tengah arus teknologi yang deras, guru tetap menjadi sosok sentral yang menjembatani masa depan siswa. Namun, peran itu kini tak lagi cukup dengan kemampuan mengajar semata—guru dituntut melek digital, adaptif, kolaboratif, dan empatik.
Dengan dukungan pelatihan, kebijakan yang berpihak, serta kolaborasi lintas pihak, guru dapat terus menjadi pelita yang menuntun generasi masa depan di tengah gelombang digitalisasi pendidikan.
(Artikel ini ditulis oleh Jenia)