Jasa Digital Marketing UMKM

Jasa Press Release Portal Berita

UMKM Hijau: Peluang Cuan dari Bisnis yang Peduli Bumi

UMKM Hijau: Peluang Cuan dari Bisnis yang Peduli Bumi

UMKM Hijau dan Perubahan Tren Bisnis

Wayah Sinau - Bisnis kini tak lagi sekadar berbicara soal untung-rugi. Di tengah urgensi krisis iklim dan isu lingkungan yang kian mendesak, pelaku usaha — terutama UMKM — mulai bergeser ke arah baru: bisnis hijau.

Transformasi ini bukan hanya soal menjaga bumi. Nyatanya, green business justru membuka pintu peluang cuan yang berkelanjutan. Konsumen masa kini lebih sadar lingkungan, memilih produk yang etis dan bertanggung jawab. Di 

sinilah UMKM bisa mengambil peran strategis. Dengan lebih dari 64 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia, UMKM memiliki potensi besar untuk menjadi motor ekonomi hijau — dari desa ke kota, dari dapur rumah hingga pasar digital.


Kenapa UMKM Hijau Jadi Ladang Cuan?

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, minat pelaku usaha muda terhadap bisnis ramah lingkungan terus meningkat. Produk-produk semacam sabun organik, kemasan kompos, sampai tas dari limbah plastik kian digemari. 

Pasarnya juga tumbuh. Laporan Global Recycling Market memprediksi industri daur ulang akan tumbuh dua digit dalam lima tahun ke depan. Artinya, bisnis hijau bukan sekadar wacana — tapi peluang nyata yang layak digarap.

Lebih menarik lagi, bisnis hijau memiliki daya tarik tambahan: nilai merek (brand value) yang kuat, loyalitas konsumen yang tinggi, dan daya saing yang meningkat di pasar lokal maupun global.


Inspirasi 5 Usaha Hijau yang Cocok untuk UMKM

Kalau Anda sedang berpikir untuk memulai langkah hijau, berikut lima ide usaha ramah lingkungan yang bisa dijalankan dari skala kecil:

1. Daur Ulang Kreatif

Limbah seperti plastik, kardus, atau tekstil bekas bisa disulap jadi produk bernilai tinggi. Banyak UMKM kini membuat tas dari banner bekas, perabot kayu dari limbah, hingga kerajinan unik dari botol plastik. Kreatif dan berdaya guna.


2. Produk Isi Ulang (Refill Station)

Toko isi ulang sabun, sampo, apalagi bumbu dapur mulai bermunculan. Konsepnya simpel konsumen bawa wadah sendiri serta mengisi ulang produk. Selain mengurangi sampah, model ini juga lebih ekonomis dan edukatif.


3. Eco Fashion

Dari pewarna alami hingga bahan sisa pabrik, industri fesyen hijau membuka jalan bagi UMKM tekstil. Contoh suksesnya? Merek lokal seperti SukkhaCitta yang mengangkat produk ethical dan handmade dengan sentuhan lokalitas.


4. Kemasan Ramah Lingkungan

Beralih ke daun pisang, kardus daur ulang, atau bahkan kemasan edible bisa jadi pembeda kuat. UMKM kuliner bisa mendapat nilai tambah dari konsumen yang makin sadar soal packaging.


5. Pertanian Urban & Hidroponik

Lahan sempit bukan penghalang. Urban farming berbasis hidroponik atau vertikal garden kini jadi tren. Selain ramah lingkungan, hasilnya bisa langsung dijual atau diproses menjadi produk olahan.


Tantangan Bisnis Hijau? Ada, Tapi Bisa Diatasi

Memulai bisnis hijau memang bukan tanpa rintangan. Biaya awal yang lebih tinggi, edukasi konsumen yang masih terbatas, hingga teknologi produksi yang belum merata — semua itu kerap jadi tantangan.

Namun, solusi pun tersedia. Komunitas seperti Greeneration Indonesia atau Ecoxyztem membuka ruang kolaborasi. Platform digital seperti eFishery dan Javara turut mendukung pemasaran dan akses pendanaan.

Pemerintah juga menyediakan jalan. Mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) Hijau, pelatihan digitalisasi UMKM, hingga kemudahan perizinan bagi pelaku usaha ramah lingkungan.


UMKM Hijau: Peluang Cuan dari Bisnis yang Peduli Bumi
Pelaku UMKM lokal sedang memproduksi tas daur ulang dari limbah plastik

Menuju Masa Depan UMKM yang Lebih Hijau

Beralih ke bisnis hijau bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. UMKM yang beradaptasi lebih awal akan memiliki posisi lebih kuat — baik dari sisi pasar, branding, hingga loyalitas pelanggan.

Konsumen kini bukan hanya pembeli, tapi juga agen perubahan. Mereka mendukung produk yang sejalan dengan nilai hidup mereka. Maka dari itu, UMKM yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan punya peluang besar menjadi pilihan utama.

Langkah kecil, seperti mengganti kemasan atau memilih bahan baku lokal berkelanjutan, bisa jadi awal transformasi besar. Karena di balik setiap produk ramah lingkungan, ada harapan untuk bumi yang lebih baik.


FAQ: UMKM Hijau & Bisnis Ramah Lingkungan

Apa itu UMKM Hijau?

UMKM hijau adalah usaha mikro, kecil, dan menengah yang menjalankan praktik bisnis yang memperhatikan aspek lingkungan, seperti efisiensi energi, pengurangan limbah, dan penggunaan bahan ramah lingkungan.


Apakah bisnis hijau bisa menghasilkan keuntungan?

Tentu! Selain menjawab isu lingkungan, bisnis hijau juga punya pasar yang loyal dan berkembang. Konsumen kini lebih tertarik pada produk yang bertanggung jawab.


Apa contoh bisnis hijau yang cocok untuk pemula?

Daur ulang kreatif, toko isi ulang, dan pertanian hidroponik adalah contoh bisnis yang bisa dimulai dengan modal terbatas namun punya prospek besar.


Apakah ada dukungan pemerintah untuk UMKM hijau?

Ya. Pemerintah menyediakan program seperti KUR Hijau, pelatihan UMKM digital, serta insentif untuk usaha berbasis lingkungan.

Artikel ini ditulis oleh Ika Kurnia Sari, Team Internship Wayah Sinau Web ID 

Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang