Menyelam di Sejarah dan Keindahan Laut: Diving dan Snorkeling di Pulau Morotai
Wayah Sinau - Pulau Morotai di Maluku Utara bukan sekadar destinasi tropis yang memesona, tetapi juga surga bagi para pecinta aktivitas bawah laut. Baik snorkeling maupun diving, Morotai menawarkan pengalaman luar biasa yang memadukan kekayaan hayati dengan peninggalan sejarah Perang Dunia II. Tak heran, pulau ini makin dilirik sebagai lokasi wisata bahari unggulan di Indonesia Timur.
Kejernihan Laut yang Menggoda: Snorkeling di Morotai
Spot Favorit Snorkeling
Beberapa lokasi snorkeling di Morotai sangat mudah diakses dan cocok untuk semua level kemampuan, termasuk pemula. Pulau Dodola menjadi favorit utama karena airnya jernih bak kristal dengan pasir putih yang menyatu di tengah laut saat air surut. Selain itu, Pulau Kokoya dan Tabailenge juga menawarkan terumbu karang warna-warni serta ikan hias yang berenang lincah di perairan dangkal.
Tak hanya itu, wisatawan bisa menikmati pengalaman unik di rumah reef sekitar Metita Resort. Dengan panjang sekitar 90 meter, area ini memungkinkan snorkeling siang hingga malam hari. Dalam kondisi air tenang, visibilitas laut bisa mencapai lebih dari 20 meter.
Harga dan Fasilitas
Untuk menikmati snorkeling di Morotai, wisatawan bisa menyewa perlengkapan dengan harga mulai dari Rp100.000–Rp200.000 per sesi. Beberapa resort seperti Metita juga menawarkan paket lengkap termasuk guide profesional dan peralatan safety.
![]() |
Menyelam di sejarah dan keindahan laut |
Petualangan di Kedalaman: Diving Bernuansa Sejarah dan Alam
Diving di Situs Perang Dunia II
Morotai memiliki sejarah panjang sebagai pangkalan militer sekutu saat Perang Dunia II. Kini, jejak sejarah itu menjadi daya tarik tersendiri bagi penyelam. Salah satu spot diving terkenal adalah Wawama Dive Spot yang menyimpan reruntuhan pesawat tempur Bristol Beaufort, tank, hingga Jeep Willys yang tenggelam di kedalaman 30–50 meter.
Karena kedalamannya dan medan yang cukup teknis, spot ini hanya direkomendasikan bagi penyelam dengan lisensi advanced. Namun pengalaman menyelam di antara peninggalan perang yang sunyi dan ditumbuhi karang alami menjadi sensasi yang tak terlupakan.
Diving Bersama Hiu di Mitita
Bagi penyelam berpengalaman yang ingin menguji adrenalin, Mitita Shark Point menawarkan pengalaman menyelam bersama hiu karang. Spot ini menjadi rumah bagi spesies seperti hiu sirip hitam, sirip putih, bahkan hiu hammerhead dan bull shark. Meski terdengar menantang, lokasi ini cukup aman dengan arus yang relatif stabil dan visibilitas laut yang baik.
Kedalaman titik selam berkisar 15–25 meter dan cocok untuk sesi fotografi bawah laut karena banyaknya biota laut yang aktif di siang hari.
Eksplorasi Gua Laut di Galo-Galo Cave
Salah satu spot diving paling unik di Morotai adalah Galo-Galo Cave. Terletak di kedalaman sekitar 27 meter, gua bawah laut ini menawarkan jalur menyelam seperti terowongan sepanjang 10–15 meter. Di dalamnya, penyelam bisa bertemu mobula, lobster besar, serta soft coral yang tumbuh di dinding gua.
Namun perlu dicatat, eksplorasi di gua ini memerlukan penggunaan senter bawah air dan pengalaman navigasi yang cukup karena suasananya yang lebih gelap dan tertutup.
Musim Terbaik dan Tips Keselamatan
Kapan Waktu Terbaik untuk Berkunjung?
Musim terbaik untuk melakukan snorkeling dan diving di Morotai adalah antara Mei hingga Agustus. Cuaca cenderung cerah, ombak tenang, dan visibilitas laut optimal pada periode ini. Operator wisata lokal juga lebih aktif menawarkan paket trip pada musim ini.
Tips Keamanan Selama Aktivitas Bawah Laut
- Gunakan pemandu bersertifikat, terutama di area berarus seperti Shark Point dan Galo-Galo.
- Pastikan kondisi fisik prima, serta melakukan medical check-up ringan jika ingin diving di lokasi dalam.
- Hindari menyentuh karang dan biota laut, sebagai bentuk pelestarian ekosistem.
- Gunakan peralatan lengkap, seperti snorkel, fin, wetsuit, dan dive computer bagi penyelam.
Infrastruktur dan Akses ke Morotai
Rute Perjalanan ke Pulau Morotai
Untuk mencapai Morotai, wisatawan bisa terbang ke Bandara Leo Wattimena dari Ternate atau Manado. Dari bandara, perjalanan dilanjutkan ke Kota Daruba yang menjadi pusat logistik dan akomodasi. Sebagian besar titik snorkeling dan diving dapat diakses dari Daruba dengan kapal cepat selama 15–45 menit.
Akomodasi dan Fasilitas Pendukung
Tersedia berbagai pilihan penginapan, mulai dari homestay lokal hingga resort kelas menengah seperti Metita Resort dan D’Aloha. Sebagian besar menawarkan paket diving/snorkeling termasuk transportasi laut, makan, serta guide profesional.
Morotai: Surga yang Menyatukan Alam dan Sejarah
Pulau Morotai bukan hanya destinasi wisata bahari biasa. Kombinasi antara peninggalan sejarah yang tersembunyi di dasar laut dan kekayaan biodiversitasnya menjadikan Morotai sebagai destinasi kelas dunia yang masih alami dan belum ramai. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan dan promosi yang tepat, Morotai bisa menjadi magnet wisata laut Indonesia Timur dalam waktu dekat.
(Artikel ini ditulis oleh Jenia