Laklak Bali – Kue Khas dengan Sentuhan Kinca dan Kelapa Segar
Wayah Sinau - Hangat, lembut, dan penuh kenangan—itulah sensasi yang menguar saat sepiring Laklak Bali disajikan di meja. Kue tradisional yang satu ini bukan sekadar jajanan pasar biasa, melainkan sepenggal rasa dan budaya Pulau Dewata yang melekat erat dalam tiap gigitan.
Apa Itu Laklak Bali?
Jika Anda pernah melihat pancake mini berwarna hijau cerah dengan taburan kelapa parut dan siraman gula merah kental, itulah Laklak. Jajanan pasar Bali ini memang unik—bentuknya sederhana, tapi rasa dan aromanya langsung
membawa siapa saja pada suasana pasar tradisional yang riuh, penuh warna, dan… tentu saja, penuh aroma menggoda dari kue-kue lokal. Laklak terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan air daun suji atau pandan yang
memberikan warna alami dan aroma khas. Tapi kekuatan utamanya ada pada sentuhan kinca—saus gula merah kental yang menyatu sempurna dengan kelapa parut segar di atasnya.
Asal Usul dan Filosofi di Balik Laklak
Dalam budaya Bali, makanan tak sekadar pemenuh rasa lapar. Ia membawa nilai, simbol, bahkan harapan. Laklak kerap dijumpai dalam upacara keagamaan Hindu sebagai bagian dari sesaji atau banten. Bentuknya yang bundar dianggap sebagai lambang keharmonisan dan siklus hidup.
Bagi banyak orang Bali, Laklak juga punya tempat khusus dalam hati—menjadi camilan hangat saat sore, atau makanan ringan setelah pulang sekolah. Ia menyatukan keluarga di dapur, dan menghidupkan kenangan lama yang sulit diganti dengan makanan modern.
Bahan dan Cara Membuat Laklak
Kesederhanaan Laklak justru jadi kekuatannya. Inilah yang menjadikannya kue tradisional yang lestari hingga kini. Berikut bahan-bahan dasar Laklak:
Tepung beras
Santan kental
Air pandan atau suji (untuk pewarna & aroma alami)
Kelapa parut segar
Gula merah, daun pandan, dan sedikit garam (untuk kinca)
Adonan dituangkan ke dalam cetakan tanah liat kecil (serupa takir) atau wajan mini. Dimasak perlahan hingga permukaannya berpori dan bagian bawahnya matang sempurna. Saat matang, kue ini akan langsung ditaburi kelapa dan disiram kinca hangat.
Ragam Varian Laklak Masa Kini
Seiring perkembangan zaman, Laklak mengalami inovasi tanpa kehilangan jati diri. Di beberapa tempat, Anda bisa menemukan Laklak dengan:
Toping keju, wijen, atau cokelat meses
Warna ungu (dari ubi ungu)
Warna oranye (dari labu kuning)
Versi vegan tanpa bahan hewani
Inovasi ini tidak sekadar memenuhi selera baru, tapi juga memperluas jangkauan Laklak ke lebih banyak orang—termasuk wisatawan yang menjalani gaya hidup sehat.
Di Mana Bisa Menikmati Laklak Asli di Bali?
Jika Anda ingin mencicipi Laklak otentik, berikut beberapa rekomendasi tempat:
Pasar Senggol Gianyar
Suasana tradisional dan aroma Laklak hangat yang baru matang membuat pengalaman makan menjadi tak terlupakan.
Warung Laklak Bu Ketut – Denpasar
Warung ini terkenal dengan kinca yang kental dan kelapa parut yang selalu segar.
Ubud Organic Market
Menyediakan versi vegan Laklak dengan santan murni dan gula aren organik—sehat dan tetap nikmat!
Laklak dalam Sorotan Wisata Kuliner Bali
Laklak kini bukan hanya nostalgia lokal, tapi sudah naik panggung nasional dan bahkan internasional. Banyak food blogger dan vlogger kuliner menyebutnya sebagai salah satu “hidden gem” kuliner Bali.
Bahkan beberapa pelaku UMKM telah mengemas Laklak dalam bentuk beku atau mix instan sebagai oleh-oleh. Laklak menjadi simbol keberhasilan kue tradisional menyesuaikan diri di era modern, tanpa kehilangan akarnya.
![]() |
Sepiring Laklak Bali dengan siraman gula merah leleh dan kelapa parut |
FAQ Seputar Laklak Bali
1. Apakah Laklak sama dengan serabi?
Tidak. Walau mirip bentuknya, Laklak khas dengan siraman kinca dan kelapa parut, sedangkan serabi cenderung disajikan dengan kuah santan atau topping lainnya.
2. Apakah Laklak termasuk makanan berat?
Bukan. Laklak adalah jajanan pasar Bali yang ringan dan cocok untuk sarapan atau camilan sore.
3. Apakah bisa membuat Laklak di rumah?
Bisa. Banyak resep sederhana yang bisa diikuti. Anda hanya perlu cetakan kecil dan bahan dasar seperti tepung beras dan santan.
4. Apakah ada Laklak yang cocok untuk vegan?
Ya. Versi vegan umumnya mengganti semua bahan hewani dengan santan kelapa, gula aren, dan pewarna alami.
5. Di mana membeli Laklak di luar Bali?
Beberapa toko oleh-oleh menjual Laklak beku, atau Anda bisa membuat sendiri dengan resep yang mudah ditemukan.
Laklak Bali bukan hanya kue—ia adalah cermin dari budaya, kesederhanaan, dan rasa cinta pada tradisi. Di tengah dunia yang serba instan, Laklak hadir sebagai pengingat bahwa kelezatan sejati datang dari proses yang sabar, bahan
yang jujur, dan nilai yang diwariskan. Cobalah sekali, dan mungkin Anda akan membawa pulang lebih dari sekadar rasa—tapi juga sepotong kenangan dari Tanah Dewata.