Jasa Digital Marketing UMKM

Jasa Press Release Portal Berita

5 Kuliner Legendaris di Kota Jember yang Wajib Kamu Coba

5 Kuliner Legendaris di Kota Jember yang Wajib Kamu Coba

Wayah Sinau - Kalau kamu pikir Jember cuma terkenal karena JFC atau kebun tembakau, bisa jadi kamu belum benar-benar kenal dengan sisi lain kota ini—yakni surganya sajian khas Jember yang nggak pernah kehilangan penggemar. 

Dari sarapan rakyat jelata sampai menu sore yang mengenyangkan dan memuaskan hati, tempat makan legendaris di Jember punya cerita rasa yang diwariskan dari generasi ke generasi. Nggak perlu duduk di restoran mahal atau 

tempat instagenik. Cukup melipir ke gang kecil atau pasar tradisional, kamu akan menemukan kuliner otentik yang cita rasanya nggak berubah sejak dulu. Di bawah ini, lima warung kuliner yang jadi saksi bisu perjalanan rasa khas Jember.


1. Nasi Jagung Mbok Min – Patrang

Kalau kamu anak Jember asli, besar kemungkinan kamu punya kenangan pagi hari yang wangi gara-gara nasi jagung Mbok Min. Sejak subuh, antrean pelanggan sudah mengular demi sepiring nasi campur jagung lengkap dengan urap, ikan asin, peyek kacang, dan sambal kelapa yang aromanya susah 

dilupakan. Bukan cuma karena rasanya, yang bikin warung ini istimewa adalah konsistensinya. Sudah berdiri sejak 1970-an, resep turun-temurun ini tetap dipertahankan. Makan di sini bukan cuma soal kenyang, tapi juga nostalgia masa kecil.


2. Soto Ayam Cak Nono – Jalan Trunojoyo

Belum sah jadi warga Jember kalau belum pernah mencicipi soto ayam kampung Cak Nono. Kuahnya bening kekuningan, hangat, dan kaya rempah. Daging ayamnya disuwir besar-besar dan empuk, dipadukan dengan irisan telur rebus, kentang goreng, dan koya bawang yang bikin lidah nari-nari.

Meski hanya berupa warung sederhana dengan bangku plastik dan meja kayu, soal rasa jangan diremehkan. Banyak perantau yang pulang kampung selalu sempatkan mampir ke sini. Kata mereka, “Rasa sotonya nggak bisa ditiru—hanya bisa dirindukan.”


3. Pecel Pincuk Bu Siti – Pasar Tanjung

Kalau kamu penggemar kuliner tradisional khas Jawa Timur, pecel pincuk Bu Siti adalah menu wajib saat berburu sarapan pagi di pasar. Disajikan di atas daun pisang, seporsinya terdiri dari bayam, kenikir, kecambah, dan kacang panjang yang disiram sambal kacang pedas-gurih khas Bu Siti.

Yang bikin beda? Semua bumbu masih ditumbuk manual pakai cobek batu. Ini yang menciptakan aroma dan rasa sambal yang otentik banget. Tambahkan rempeyek dan tempe mendoan hangat, dijamin bikin susah berhenti ngunyah.


4. Rujak Cingur Pak Slamet – Jalan Danau Toba

Jangan salah, rujak cingur nggak melulu milik Surabaya. Di Jember, versi lokalnya juga nggak kalah mantap. Warung Pak Slamet terkenal dengan bumbu petis hitamnya yang legit, serta irisan cingur yang bersih dan empuk.

Paduan buah segar, sayuran rebus, dan lontong disiram sambal kacang-petis racikan sendiri setiap hari. Rasanya seimbang—nggak terlalu amis, nggak terlalu manis. Sudah buka sejak zaman Orde Baru dan sampai sekarang tetap ramai dikunjungi pecinta kuliner sejati.


5. Tahu Campur Haji Karyo – Kaliwates

Kalau sore mulai turun dan perut minta makan berat, tahu campur Haji Karyo jadi jawaban yang pas. Isinya lengkap: tahu goreng, mie kuning, kikil sapi, selada segar, dan kerupuk merah. Semua disiram kuah kaldu daging yang gurih dan kental.

Porsinya besar dan harganya bersahabat. Cocok buat kamu yang lagi lapar berat tapi tetap pengen makanan khas daerah. Banyak pengunjung dari luar kota sengaja mampir ke sini setelah baca ulasan dari mulut ke mulut maupun media sosial. “Worth the detour,” kata mereka.


Kenapa Tempat Makan Legendaris di Jember Masih Eksis?

Di tengah menjamurnya kafe kekinian dan makanan cepat saji, warung-warung jadul ini tetap jadi primadona. Apa sih rahasianya?

Otentisitas Rasa yang Konsisten

Mereka nggak ganti resep. Masih pakai bumbu racikan lama dan teknik memasak tradisional yang diajarkan dari generasi ke generasi.


Harga Ramah di Kantong

Dengan budget yang nggak bikin dompet meringis, kamu bisa makan enak dan kenyang.


Pelayanan yang Bikin Nyaman

Pemilik warung biasanya melayani sendiri. Sapaannya hangat, tempatnya sederhana tapi bersih. Jadi bukan cuma soal makan, tapi juga soal rasa nyaman dan dihargai.


5 Kuliner Legendaris di Kota Jember yang Wajib Kamu Coba
Semangkuk soto ayam khas Jember di warung legendaris

FAQ: Seputar Kuliner Khas Jember

Apakah kuliner legendaris di Jember halal?

Ya, sebagian besar kuliner tradisional di Jember, terutama warung-warung yang disebut di atas, menggunakan bahan-bahan halal dan dijalankan oleh pemilik yang beragama Islam.


Jam operasional warung-warung tersebut?

Mayoritas buka pagi hingga siang (seperti Nasi Jagung Mbok Min dan Pecel Bu Siti), sementara tahu campur dan rujak cingur bisa ditemukan sore hingga malam hari. Disarankan datang pagi untuk menghindari kehabisan.


Bisa pesan online?

Beberapa tempat mungkin sudah bekerja sama dengan layanan pesan antar lokal, tapi untuk pengalaman maksimal, lebih nikmat disantap langsung di tempat.


Jember bukan sekadar kota transit atau kota pelajar. Ia adalah rumah dari beragam rasa autentik yang layak dirayakan. Dengan mencicipi kuliner legendaris ini, kita ikut menjaga dan melestarikan kekayaan kuliner Nusantara. Jadi, lain kali kamu berkunjung ke Jember, 

jangan hanya cari oleh-oleh. Luangkan waktu untuk sarapan di pasar atau makan sore di pinggir jalan. Siapa tahu, sepiring pecel atau semangkuk soto bisa jadi kenangan rasa yang akan kamu bawa pulang selamanya.


Artikel ini ditulis oleh Ika Kurnia Sari, Team Internship Wayah Sinau Web ID
Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang