Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendidikan Indonesia
Wayah Sinau - Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan, baik dari sisi kurikulum, pendekatan pembelajaran, hingga kebijakan pemerataan akses. Namun di balik perkembangan tersebut, sistem pendidikan kita masih diwarnai pro dan kontra. Ada kelebihan yang patut diapresiasi, namun juga kekurangan yang perlu menjadi bahan evaluasi bersama.
Pendidikan sebagai Pilar Pembangunan Bangsa
Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Di Indonesia, pendidikan diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31, yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Namun dalam pelaksanaannya, sistem pendidikan nasional tidak luput dari berbagai tantangan.
Kelebihan Sistem Pendidikan Indonesia
Meskipun banyak dikritik, sistem pendidikan Indonesia juga memiliki beberapa keunggulan yang penting.
Pemerataan Akses Pendidikan
Program Wajib Belajar dan BOS
Salah satu kelebihan yang menonjol adalah adanya kebijakan wajib belajar 12 tahun serta dukungan anggaran melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program ini membuka peluang lebih besar bagi anak-anak di berbagai pelosok untuk mengakses pendidikan secara gratis di tingkat dasar dan menengah.
Peran Sekolah Negeri di Daerah
Sekolah negeri di hampir seluruh kecamatan juga menunjukkan komitmen negara dalam memeratakan pendidikan. Bahkan di daerah terpencil, pemerintah telah mengirim guru-guru dengan skema seperti Guru Garis Depan (GGD) dan SM-3T.
Keberagaman Kurikulum
Kurikulum Merdeka sebagai Inovasi
Sejak diluncurkannya Kurikulum Merdeka, pendekatan pendidikan Indonesia semakin berorientasi pada siswa. Kurikulum ini memberi ruang pada sekolah dan guru untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan konteks lokal dan minat siswa.
Penekanan pada Proyek Nyata
Melalui Project Based Learning, peserta didik diajak aktif dalam menyelesaikan masalah nyata. Hal ini mendorong pengembangan keterampilan abad 21 seperti kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas.
Penguatan Karakter
Pendidikan Indonesia kini tidak hanya mengejar capaian akademik, namun juga membentuk karakter. Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan integritas dimasukkan dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
Kekurangan Sistem Pendidikan Indonesia
Di sisi lain, masih banyak tantangan yang membayangi kualitas dan pemerataan pendidikan.
Ketimpangan Kualitas Antar Wilayah
Kesenjangan Fasilitas dan SDM
Meskipun akses pendidikan semakin luas, kualitasnya belum merata. Sekolah di kota besar umumnya memiliki fasilitas lebih lengkap dan tenaga pengajar yang lebih berkualitas dibanding sekolah di daerah tertinggal.
Urban Bias dalam Seleksi Nasional
Program seperti SNBP dan SNBT juga sering dianggap lebih menguntungkan siswa dari kota, karena mereka memiliki akses lebih baik terhadap bimbingan belajar, internet, dan guru berpengalaman.
Beban Administratif Guru
Fokus Beralih dari Mengajar ke Laporan
Banyak guru mengeluhkan beban administratif yang tinggi. Alih-alih fokus pada pengajaran dan pengembangan siswa, sebagian besar waktu habis untuk mengisi laporan daring dan membuat dokumen pelengkap seperti RPP, asesmen, dan refleksi.
Kurangnya Pelatihan Berkelanjutan
Tidak semua guru mendapatkan pelatihan yang relevan dan berkala. Ketimpangan dalam penguasaan teknologi dan pendekatan pedagogi membuat implementasi kurikulum sering tidak maksimal.
Sistem Evaluasi yang Kaku
Ujian Masih Jadi Penentu
Meski sudah ada wacana penghapusan Ujian Nasional, ujian tetap menjadi indikator utama keberhasilan siswa. Sistem ini kurang mempertimbangkan proses belajar dan perkembangan non-akademik.
Kurangnya Penilaian Holistik
Penilaian yang menekankan angka membuat siswa cenderung belajar untuk nilai, bukan untuk memahami. Ini menyebabkan lemahnya keterampilan berpikir kritis dan komunikasi yang dibutuhkan di dunia kerja.
![]() |
Kelebihan dan kekurangan sistem pendidikan (Sumber: Kumparan) |
Jalan Tengah: Apa yang Bisa Dilakukan?
Kolaborasi Pemerintah, Sekolah, dan Masyarakat
Perbaikan sistem pendidikan Indonesia tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah pusat. Diperlukan kolaborasi antara sekolah, orang tua, industri, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan adaptif.
Prioritas pada Guru sebagai Agen Perubahan
Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan
Guru adalah aktor utama dalam pendidikan. Maka, peningkatan kapasitas melalui pelatihan yang berkelanjutan, akses terhadap teknologi, dan pengakuan profesi perlu menjadi prioritas.
Kurangi Beban Administrasi
Mereformasi sistem pelaporan dan asesmen dapat mengembalikan peran guru sebagai pendidik, bukan sekadar operator sistem.
Saatnya Pendidikan Maju Bersama
Sistem pendidikan Indonesia memiliki potensi besar untuk mencetak generasi emas. Namun untuk mewujudkannya, kita harus jujur pada kelebihan dan kekurangannya. Pemerataan kualitas, penguatan peran guru, serta pendekatan pembelajaran yang relevan dengan zaman adalah langkah-langkah kunci. Pendidikan yang baik bukan hanya tentang hadirnya bangunan sekolah, tetapi tentang hadirnya harapan di setiap ruang kelas.
(Artikel ini ditulis oleh Jenia)