Eksplorasi 5 Taman Nasional di Kalimantan dengan Flora Fauna Langka
Wayah Sinau - Kalimantan bukan cuma soal sungai besar dan hutan lebat. Pulau ini menyimpan wajah lain dari Indonesia—liar, alami, dan sarat keajaiban hayati. Bagi kamu yang ingin menjauh sejenak dari hiruk-pikuk kota dan mendekat ke alam,
lima taman nasional ini bisa jadi destinasi wisata alam Indonesia yang patut dijajal. Dari habitat orangutan hingga danau musiman yang kaya ikan endemik, ekowisata Kalimantan adalah pengalaman sekali seumur hidup—seru, mendalam, dan penuh makna.
1. Taman Nasional Betung Kerihun (Kalimantan Barat)
Berlokasi di jantung Kapuas Hulu, Taman Nasional Betung Kerihun merupakan surga tersembunyi seluas ±8.000 km² yang memeluk berbagai ekosistem dari perbukitan hingga hulu sungai. Inilah rumah bagi orangutan Borneo, owa-owa,
beruang madu, dan berbagai spesies burung yang hanya bisa ditemukan di wilayah ini. Kamu bisa trekking di jalur hutan hujan tropis, menyusuri sungai dengan perahu tradisional, atau mengamati burung langka yang berseliweran di
kanopi. Namun di balik keindahannya, taman ini juga menghadapi ancaman: pembalakan liar dan perburuan. Tapi tenang, berbagai kolaborasi antara pemerintah dan LSM konservasi telah memperkuat perlindungan kawasan ini.
2. Taman Nasional Danau Sentarum (Kalimantan Barat)
Kalau kamu pikir danau itu cuma tempat ngadem, kamu belum kenal Danau Sentarum. Taman nasional ini terkenal sebagai salah satu sistem danau air tawar paling kaya biodiversitas di dunia. Terdiri dari sekitar 20 danau musiman
yang dikelilingi hutan rawa gambut, tempat ini adalah surga bagi lebih dari 240 spesies ikan seperti arowana Asia dan clown loach, serta 237 jenis burung. Bersama komunitas Dayak lokal, kamu bisa tinggal di homestay tepi rawa dan
berkeliling menggunakan perahu dayung. Selain menyatu dengan alam, kamu juga belajar budaya lokal dari orang-orang yang hidup berdampingan dengan hutan sejak lama.
3. Taman Nasional Bukit Baka–Bukit Raya (Kalimantan Tengah–Barat)
Taman nasional ini seperti tantangan bagi para petualang sejati. Dengan dua puncak gunung—Bukit Baka (1.620 m) dan Bukit Raya (2.278 m)—kawasan seluas ±1.810 km² ini cocok untuk kamu yang ingin merasakan trekking lintas batas alam dan budaya.
Flora endemik seperti Symplocos rayae dan Dillenia beccariana tumbuh di sini, disandingkan dengan fauna langka seperti macan dahan, orangutan, dan sun bear. Kalau beruntung, kamu bisa menjumpai jejak mereka di jalur pegunungan.
4. Taman Nasional Kayan Mentarang (Kalimantan Timur)
Dengan luas ±1,35 juta hektare, Kayan Mentarang merupakan taman nasional terluas di Kalimantan. Hutan primernya masih sangat alami, menjadi rumah bagi satwa langka seperti lutung merah, macan dahan, dan beragam burung eksotis. Taman ini juga punya situs arkeologi dan desa adat Dayak yang menjaga tradisi
leluhur. Kamu bisa menginap di rumah panjang (longhouse), belajar tenun tradisional, dan mendengarkan cerita dari penutur aslinya. Trekking panjang yang ditawarkan terasa seperti menyusuri bab demi bab buku sejarah hidup Kalimantan.
5. Taman Nasional Kutai (Kalimantan Timur)
Berlokasi di sepanjang Sungai Mahakam, Kutai punya semua jenis hutan dari mangrove, rawa air tawar, hingga hutan dataran rendah. Di sinilah kamu bisa menjumpai orangutan liar, bekantan, babirusa, dan berbagai jenis burung
seperti rangkong dan elang laut. Trekking ringan, eksplorasi komunitas pesisir, dan canopy walk menjadi cara menyenangkan untuk menikmati taman ini tanpa harus jadi pendaki profesional.
Pelestarian & Ekowisata Berbasis Komunitas
Semua taman nasional ini tak hanya tentang alam liar, tapi juga tentang kehidupan. Banyak komunitas lokal, khususnya suku Dayak, yang hidup harmonis dengan hutan. Mereka kini jadi garda depan pelestarian lewat homestay, edukasi wisatawan, hingga patroli hutan mandiri.
Namun, ancaman seperti kebakaran hutan, illegal logging, dan eksploitasi berlebihan masih membayangi. Itulah kenapa keberadaan wisatawan beretika sangat penting—bukan sekadar datang dan selfie, tapi juga menghargai dan berkontribusi.
![]() |
Hutan hujan tropis di Taman Nasional Kalimantan dengan sungai jernih |
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Ekowisata Kalimantan
1. Kapan waktu terbaik mengunjungi taman nasional di Kalimantan?
Musim kemarau (Juni–September) adalah waktu ideal karena jalur trekking lebih mudah diakses dan curah hujan lebih rendah.
2. Apakah ekowisata Kalimantan ramah untuk pemula?
Beberapa taman seperti Danau Sentarum dan Kutai cocok untuk pemula dengan aktivitas ringan. Namun, taman seperti Bukit Raya lebih menantang dan cocok untuk pendaki berpengalaman.
3. Bagaimana cara ke sana?
Kebanyakan taman nasional diakses dari Pontianak, Samarinda, atau Putussibau. Ada kombinasi pesawat kecil, jalur darat, dan perahu tergantung lokasi.
4. Apakah bisa menginap di dalam kawasan taman nasional?
Ya, beberapa taman menyediakan homestay berbasis komunitas dan camping ground dengan panduan lokal.
5. Apa yang harus diperhatikan saat berkunjung?
Hormati budaya lokal, jangan meninggalkan sampah, dan ikuti arahan pemandu atau ranger. Gunakan jasa lokal sebisa mungkin untuk mendukung ekonomi setempat.
Lima taman nasional ini bukan hanya destinasi wisata, tapi juga benteng terakhir flora dan fauna langka di Kalimantan. Di sinilah kamu bisa menyentuh sisi lain dari Indonesia yang sering luput dari sorotan. Dengan memilih ekowisata
Kalimantan dan bertindak secara bertanggung jawab, kamu membantu menjaga hutan tetap hijau, satwa tetap hidup, dan budaya tetap lestari. Yuk, jadikan petualanganmu lebih bermakna. Karena sesungguhnya, perjalanan terbaik adalah yang meninggalkan jejak baik.
Artikel ini ditulis oleh Ika Kurnia Sari, Team Internship Wayah Sinau Web ID