Danau Tercantik di Kalimantan yang Belum Banyak Orang Tahu
Wayah Sinau - Bayangkan sebuah danau tersembunyi di balik lebatnya hutan tropis, dengan air sebening kaca yang memantulkan awan di langit. Tidak ramai, tidak bising, hanya suara alam yang menemani. Kalimantan, pulau ketiga terbesar di dunia, menyimpan banyak keindahan seperti ini. Sayangnya, belum
banyak yang mengetahuinya. Kalau selama ini Kalimantan identik dengan sungai besar dan hutan hujan tropis, kamu mungkin belum pernah mendengar tentang sederet danau terindah di Kalimantan yang menyuguhkan panorama luar biasa
dan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Artikel ini akan mengajak kamu mengenal destinasi alam Indonesia yang masih jarang terjamah, namun luar biasa memikat.
1. Danau Tahai – Kalimantan Tengah
Sekitar 30 km dari Palangka Raya, tersembunyi sebuah danau kecil nan damai bernama Danau Tahai. Ciri khasnya adalah warna air yang kemerahan, hasil dari rendaman akar gambut yang tumbuh di sekeliling danau. Di atas air yang tenang, berdiri rumah-rumah panggung yang tampak melayang di permukaan.
Danau ini menawarkan suasana yang tenang dan cocok bagi wisatawan yang ingin menjauh sejenak dari hiruk-pikuk kota. Kamu bisa menyewa perahu untuk mengelilingi danau atau hanya duduk di dermaga, menikmati udara segar dan aroma pepohonan.
2. Danau Sentarum – Kalimantan Barat
Terletak di Kabupaten Kapuas Hulu, Danau Sentarum bukan danau biasa. Ini adalah danau musiman yang berubah bentuk sesuai musim. Saat musim hujan, air meluap dan membentuk danau luas. Saat kemarau, air surut dan menyisakan lahan basah. Bagian dari Taman Nasional Danau Sentarum, danau
ini menjadi habitat berbagai spesies endemik seperti ikan arwana merah, burung enggang, hingga kucing hutan. Tak hanya alam, budaya juga hidup di sini. Masyarakat Dayak Iban yang menetap di sekitar danau masih mempertahankan adat istiadat mereka.
3. Danau Melintang – Kalimantan Timur
Masih dalam kawasan Sungai Mahakam, Danau Melintang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Ukurannya sangat luas dan menjadi salah satu danau air tawar penting di Kalimantan Timur.
Saat senja, danau ini berubah menjadi tempat favorit para fotografer. Burung-burung air beterbangan, perahu nelayan melaju perlahan, dan langit jingga terpantul di permukaan air. Suasana seperti ini sulit ditemukan di tempat lain.
4. Danau Biru Tewang Rangkang – Kalimantan Tengah
Namanya mulai naik daun di media sosial, tapi tetap bisa dikategorikan sebagai "hidden gem". Terletak di Kabupaten Katingan, danau ini dulunya adalah bekas galian tambang yang kemudian berubah menjadi kolam alami berwarna biru cerah.
Airnya sangat jernih, dan warna birunya menciptakan kontras yang indah dengan pepohonan hijau di sekelilingnya. Akses menuju lokasi memang belum semudah destinasi wisata besar, namun justru itulah yang membuatnya terasa eksklusif.
5. Danau Sembuluh – Kalimantan Tengah
Danau ini merupakan danau alami terbesar di Kalimantan Tengah. Terletak di Kabupaten Seruyan, Danau Sembuluh bukan hanya luas secara ukuran, tapi juga penting bagi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar.
Kegiatan nelayan, pertanian, hingga festival lokal sering diadakan di area ini. Wisatawan bisa menikmati susur danau, memancing, atau sekadar piknik di tepi danau. Cocok untuk liburan bersama keluarga.
6. Danau Labuan Cermin – Kalimantan Timur
Disebut juga sebagai "danau dua rasa", Labuan Cermin menawarkan sesuatu yang unik: air tawar di permukaan dan air asin di bagian bawah. Terletak di Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, danau ini dikelilingi hutan dan aksesnya masih cukup menantang.
Namun setibanya di sana, semua rasa lelah akan terbayar. Airnya begitu jernih hingga kamu bisa melihat ikan berenang di dasar danau. Menyelam atau sekadar berenang di danau ini adalah pengalaman yang tak terlupakan.
7. Danau Jempang – Kalimantan Timur
Danau ini merupakan bagian dari sistem danau Mahakam dan berfungsi sebagai tempat singgah burung-burung migrasi dari Siberia. Luasnya mencapai lebih dari 15.000 hektar. Selain keindahan alamnya, Danau Jempang juga memiliki
nilai penting sebagai ekosistem penyangga dan sumber penghidupan bagi masyarakat lokal. Wisatawan bisa mengamati burung, menikmati perjalanan sungai, atau menginap di rumah warga untuk merasakan kehidupan khas Mahakam Hulu.
![]() |
Pemandangan Danau Sentarum di Kalimantan Barat |
Wisata Danau di Kalimantan: Perpaduan Alam dan Budaya
Danau-danau ini bukan hanya sekadar tempat wisata. Mereka menyimpan cerita, budaya, dan keanekaragaman hayati yang tak ternilai. Destinasi alam Indonesia seperti ini perlu dijaga dan dilestarikan agar tetap bisa dinikmati generasi mendatang.
Beberapa operator wisata lokal kini mulai mengembangkan konsep ekowisata berbasis komunitas. Kamu bisa ikut serta dalam perjalanan yang tak hanya menyenangkan, tapi juga mendukung pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.
FAQ Seputar Danau Tercantik di Kalimantan
1. Apa danau paling indah di Kalimantan?
Danau Labuan Cermin sering disebut sebagai danau paling indah karena kejernihan dan keunikan airnya yang dua lapis.
2. Apakah danau-danau ini bisa dikunjungi kapan saja?
Sebaiknya kunjungan dilakukan saat musim kemarau (Mei-Oktober) agar akses lebih mudah dan cuaca lebih bersahabat.
3. Apakah cocok untuk wisata keluarga?
Beberapa danau seperti Danau Tahai dan Danau Sembuluh cocok untuk wisata keluarga karena fasilitasnya cukup memadai.
4. Bagaimana cara menuju danau tersembunyi seperti Labuan Cermin?
Kamu bisa terbang ke Balikpapan atau Berau, lalu melanjutkan perjalanan darat dan laut menuju Kecamatan Biduk-Biduk.
5. Apa saja kegiatan seru di danau Kalimantan?
Mulai dari berenang, snorkeling, fotografi, hingga mengenal budaya lokal lewat homestay.
Menjelajahi danau tercantik di Kalimantan bukan sekadar perjalanan fisik, tapi juga perjalanan batin. Kamu akan menemukan ketenangan, keindahan yang otentik, serta pengalaman yang tak bisa digantikan oleh tempat-tempat wisata yang sudah terlalu ramai.
Jadi, jika kamu mencari tempat yang belum banyak dijamah, penuh kejutan alam, dan sarat nilai budaya, Kalimantan adalah jawabannya. Yuk, mulai rencanakan liburanmu ke jantung pulau Borneo!
Artikel ini ditulis oleh Ika Kurnia Sari, Team Internship Wayah Sinau Web ID