Peran Media Sosial dalam Pembentukan Karakter Siswa
Wayah Sinau - Media sosial kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan pelajar di era digital. Kehadirannya membawa peluang sekaligus tantangan dalam proses pembentukan karakter siswa.
Transformasi teknologi informasi membawa dampak yang luas terhadap pola kehidupan masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu bentuk nyata dari transformasi tersebut adalah meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan pelajar.
Dalam konteks pendidikan, hal ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah media sosial turut membentuk karakter siswa, dan bagaimana peran lembaga pendidikan dalam menjawab fenomena ini?
Dampak Positif Media Sosial
Jika dimanfaatkan secara tepat, media sosial dapat menjadi medium yang mendukung perkembangan karakter siswa. Melalui konten edukatif, diskusi terbuka, serta keterlibatan dalam kegiatan sosial daring, siswa dapat mengasah empati, toleransi, dan rasa tanggung jawab.
Media sosial juga memperluas ruang belajar. Siswa tidak lagi hanya bergantung pada buku pelajaran, tetapi dapat mengakses sudut pandang baru melalui video, artikel, atau webinar yang tersedia secara luas.
Risiko dan Tantangan
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial juga menghadirkan risiko bagi pembentukan karakter siswa.
Fenomena seperti cyberbullying, penyebaran informasi palsu, serta budaya pamer dan pencitraan dapat merusak nilai-nilai kejujuran dan empati. Kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain di dunia maya juga kerap memengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental pelajar.
![]() |
Peran pendidikan dan keluarga (sumber:nutriclub) |
Peran Pendidikan dan Keluarga
Untuk menghadapi tantangan tersebut, lembaga pendidikan perlu menyadari bahwa pembentukan karakter tidak hanya terjadi dalam interaksi tatap muka, tetapi juga dalam ruang digital.
Oleh karena itu, integrasi pendidikan karakter dengan literasi digital menjadi suatu keharusan. Guru perlu membekali siswa dengan keterampilan kritis dalam memilah informasi serta menanamkan etika dalam berinteraksi di dunia maya.
Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan siswa yang tidak dapat dihindari. Sebagai ruang yang membentuk cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi, media sosial memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan karakter.
Oleh karena itu, tantangan ini harus direspons secara cerdas melalui pendidikan yang adaptif dan pendampingan yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang tepat, media sosial bukan hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga sarana pendidikan karakter yang relevan dengan zaman.
(Artikel ini ditulis oleh Jenia)