Penguatan UMKM Sektor Pariwisata Jadi Kunci Penggerak Ekonomi Daerah
Oleh
ika kurnia
UMKM Pariwisata Pilar Strategis Ekonomi Lokal
Wayah Sinau - Dalam dinamika sektor pariwisata nasional, peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin strategis. UMKM pariwisata bukan hanya pelengkap layanan destinasi, melainkan penggerak utama ekonomi lokal.
Produk kuliner, kerajinan tangan, penginapan berbasis komunitas, hingga jasa pemandu wisata menjadi elemen vital yang memperkaya pengalaman wisatawan. Meningkatnya mobilitas wisatawan, baik domestik maupun
internasional, mendorong lonjakan permintaan terhadap produk lokal yang otentik. Inilah peluang yang perlu dijawab UMKM dengan inovasi dan adaptasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan bahwa UMKM pariwisata adalah ujung tombak pariwisata berkelanjutan dan inklusif.
UMKM sebagai Fondasi Destinasi Wisata
UMKM pariwisata hadir dalam berbagai bentuk: dari warung makan dengan menu khas daerah, galeri batik lokal, rumah singgah tradisional, hingga penyewaan kendaraan wisata. Di banyak daerah wisata unggulan seperti Labuan
Bajo, Mandalika, hingga Borobudur, kontribusi UMKM tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tapi juga menciptakan lapangan kerja yang merata. Sebagai contoh, di Labuan Bajo, pengembangan desa wisata yang disertai
pelatihan keterampilan usaha telah meningkatkan pendapatan pelaku UMKM hingga 40 persen dalam dua tahun terakhir. Lebih dari 300 UMKM aktif menjadi mitra strategis
destinasi wisata di kawasan tersebut. Angka ini menjadi bukti bahwa UMKM pariwisata merupakan aset strategis dalam menggerakkan ekonomi berbasis lokal.
Kolaborasi Antarlembaga Dorong Penguatan UMKM
Penguatan UMKM pariwisata tak bisa berdiri sendiri. Dibutuhkan sinergi lintas kementerian, pemerintah daerah, dan sektor swasta. Kemenparekraf bersama Kementerian Koperasi dan UKM serta Bappenas menggagas regulasi terpadu
dan pendanaan inklusif melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pariwisata. Realisasi penyaluran KUR sektor pariwisata telah mencapai Rp1,4 triliun pada kuartal I 2025
dan menyasar lebih dari 170.000 pelaku UMKM. Dukungan ini menjadi fondasi penting dalam membangun strategi pengembangan UMKM Indonesia yang adaptif dan kompetitif.
Tantangan Nyata di Lapangan
Meski berperan besar, UMKM sektor pariwisata masih dihadapkan pada sejumlah tantangan mendasar. Rendahnya literasi digital, keterbatasan dalam akses pembiayaan, serta lemahnya manajemen usaha menjadi hambatan yang
masih kerap ditemui. Pelaku UMKM juga cenderung bersifat musiman, sangat bergantung pada fluktuasi kunjungan wisata. Dalam kondisi seperti ini, pelatihan berkelanjutan dan pendampingan usaha menjadi urgensi utama. Transformasi
digital, khususnya melalui pemasaran daring dan platform reservasi online, menjadi kunci untuk menjaga kontinuitas bisnis. Data Kemenparekraf menunjukkan baru sekitar 22 persen UMKM pariwisata yang telah terdigitalisasi. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar untuk mendorong strategi ekspor produk Indonesia berbasis pariwisata.
Program Terpadu dan Pemberdayaan
Dalam rangka mempercepat penguatan UMKM pariwisata, pemerintah meluncurkan sejumlah inisiatif strategis:
Bimtek kewirausahaan pariwisata lokal
Fasilitasi sertifikasi usaha dan pelatihan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment)
Partisipasi dalam pameran nasional dan internasional
Integrasi UMKM dalam destinasi wisata prioritas nasional
Di Bali, program “UMKM Naik Kelas” yang dijalankan oleh pemerintah daerah dan mitra swasta berhasil menggandakan omzet pengrajin lokal dalam kurun waktu satu tahun melalui digitalisasi dan kurasi produk ekspor.
Menatap Masa Depan UMKM Pariwisata
Strategi pengembangan UMKM Indonesia dalam sektor pariwisata harus memperhatikan tiga hal utama: keberlanjutan, inklusivitas, dan daya saing. Penguatan ekosistem berbasis kolaborasi menjadi syarat mutlak.
Pemerintah, swasta, pelaku usaha, dan komunitas lokal perlu terus bersinergi untuk menjadikan UMKM sebagai aktor utama dalam pengembangan destinasi wisata yang berkelanjutan.
Pameran UMKM pariwisata di event nasional
FAQ Seputar UMKM Sektor Pariwisata
Apa yang dimaksud dengan UMKM sektor pariwisata?
UMKM sektor pariwisata adalah usaha kecil dan mikro yang bergerak dalam subsektor terkait pariwisata, seperti kuliner khas, penginapan, kerajinan lokal, hingga jasa pemandu.
Apa tantangan terbesar UMKM pariwisata saat ini?
Tantangan terbesar meliputi rendahnya digitalisasi, minimnya akses pembiayaan, dan kurangnya literasi keuangan serta pemasaran modern.
Bagaimana pemerintah mendukung UMKM pariwisata?
Melalui program seperti KUR pariwisata, pelatihan CHSE, integrasi UMKM ke destinasi prioritas, dan dukungan partisipasi pameran nasional dan internasional.
Apa manfaat digitalisasi bagi UMKM pariwisata?
Digitalisasi membantu UMKM memperluas pasar, mengelola reservasi lebih efisien, serta mempromosikan produk secara global.
UMKM sektor pariwisata bukan sekadar pelengkap, melainkan motor penggerak pembangunan ekonomi daerah. Melalui peningkatan kapasitas, pendampingan, dan digitalisasi, UMKM akan menjadi wajah dari destinasi wisata Indonesia yang kaya budaya, ramah lingkungan, dan bernilai tambah.
Artikel ini ditulis oleh Ika Kurnia Sari, Team Internship Wayah Sinau Web ID