Kampung Heritage Kajoetangan: Hidden Gem Tersembunyi di Jantung Kota Malang

(Sumber: Unsplash)
Siapa sangka, di balik jalanan sibuk Kayutangan, tersembunyi lorong kecil yang membawa kita ke masa lalu?

Wayah Sinau - Kalau kamu pernah melintas di kawasan Kayutangan Kota Malang, mungkin yang langsung terlihat hanyalah bangunan-bangunan tua bergaya kolonial di pinggir jalan utama.
Tapi tunggu dulu—karena di balik deretan ruko itu, tersimpan sebuah kawasan bernama Kampung Heritage Kajoetangan yang diam-diam menyimpan pesona luar biasa.
Terletak hanya beberapa langkah dari pusat kota, kampung ini jadi rumah bagi ratusan rumah lawas yang masih berdiri kokoh sejak zaman Hindia Belanda.
Bukan cuma itu, suasana di sini juga bikin siapa pun merasa seperti sedang melangkah mundur ke masa lampau. Lengkap dengan mural, gang sempit penuh cerita, dan masyarakat lokal yang ramah menyambut.
Menyusuri Lorong Waktu di Tengah Kota
Begitu masuk ke Kampung Heritage Kajoetangan, kamu akan disambut suasana yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk jalan raya.
Lorong-lorongnya kecil, tapi setiap langkah punya kisah. Di kanan-kiri, rumah-rumah bergaya kolonial berdiri dengan cat pudar dan jendela kayu besar. Ada juga mural sejarah, tanaman rambat, dan kursi tua yang seolah menanti untuk difoto.
Kampung ini bukan museum mati—justru sebaliknya. Ia hidup. Warga lokal aktif menjaga kebersihan dan keasliannya, bahkan sering mengadakan event budaya.
Beberapa rumah bahkan membuka diri sebagai spot ngopi atau ruang diskusi komunitas.
.jpg)
Jalan Raya Kayutangan (Sumber: Unsplash)
Spot Tersembunyi yang Instagramable
.jpg)
Salah satu daya tarik terbesar Kajoetangan adalah keberadaan hidden gem yang tak semua orang tahu.
Di balik gang sempit tertentu, ada sebuah coffee shop mungil dengan interior vintage. Di pojok lainnya, ada sudut mural bertema perjuangan kemerdekaan.
Jalan kaki menyusuri kampung ini ibarat sedang bermain treasure hunt—tiap sudut menyimpan kejutan kecil yang menawan.
Buat kamu yang doyan fotografi, tempat ini surga. Pencahayaan alami yang lembut, tekstur bangunan tua, dan interaksi hangat penduduk lokal menciptakan nuansa humanis yang jarang ditemui di tempat wisata biasa.
Bukan Sekadar Tempat Nongkrong, tapi Juga Ruang Belajar
Kajoetangan bukan cuma buat berswafoto. Banyak pelajar, peneliti, hingga wisatawan asing datang untuk belajar sejarah kota Malang dari sudut pandang warga.
Ada papan-papan informasi kecil yang menjelaskan bangunan penting, serta komunitas Heritage Kajoetangan yang siap memberikan tur mini kalau kamu ingin tahu lebih dalam.
Kampung ini jadi bukti bahwa sejarah tak harus disimpan di balik kaca museum. Ia bisa dihidupkan, dirawat, dan dinikmati bersama.
Yuk, Main ke Kajoetangan Sebelum Semua Orang Tahu!
Di tengah gempuran tempat wisata modern, Kampung Heritage Kajoetangan tampil berbeda: sederhana, bersahaja, tapi dalam.
Kamu nggak perlu bayar tiket masuk, cukup sempatkan waktu sore hari dan bawa kamera terbaikmu. Nikmati sensasi berjalan pelan, menyapa warga, dan meresapi aroma masa lalu yang belum hilang.
Jadi sebelum spot ini makin viral dan ramai, ayo eksplorasi sekarang. Siapa tahu, kamu menemukan hidden corner yang belum banyak diketahui orang.