Jasa Digital Marketing UMKM

Jasa Press Release Portal Berita

Faktor yang Mempengaruhi Karakter Siswa di Sekolah

Faktor yang Mempengaruhi Karakter Siswa di Sekolah

Wayah Sinau - Karakter adalah hasil dari proses panjang yang dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman, dan pembelajaran. Sekolah sebagai tempat pendidikan formal memegang peran penting dalam membentuk kepribadian siswa. Namun, proses ini tidak berjalan sendiri. Banyak faktor yang memengaruhi bagaimana karakter terbentuk dan berkembang di lingkungan sekolah.

1. Lingkungan Keluarga: Fondasi Pertama

Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam membentuk karakter anak. Pola asuh, komunikasi orang tua, nilai-nilai yang diajarkan di rumah, serta teladan yang diberikan sangat berpengaruh pada sikap dan kebiasaan anak di sekolah. Siswa yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang penuh kasih, terbiasa dengan aturan, dan diajak berdialog akan cenderung memiliki karakter positif.


2. Iklim Sekolah: Suasana yang Mendidik

Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat tumbuh. Iklim sekolah yang kondusif—yang menjunjung nilai saling menghargai, kejujuran, dan tanggung jawab—akan membentuk karakter siswa secara positif. Sebaliknya, jika sekolah cenderung permisif terhadap pelanggaran aturan atau kurang memberikan ruang dialog, siswa akan sulit berkembang secara moral dan sosial.

Faktor seperti aturan yang konsisten, budaya sekolah yang kuat, serta adanya kegiatan pembiasaan (seperti upacara, piket kelas, atau program anti-bullying) turut membentuk pola sikap siswa dari hari ke hari.


3. Peran Guru sebagai Teladan

Guru adalah figur penting dalam kehidupan siswa. Tidak hanya sebagai pengajar, guru adalah role model dalam bersikap, bertindak, dan berinteraksi. Keteladanan guru dalam hal kedisiplinan, kejujuran, empati, dan adil akan secara tidak langsung menjadi cermin bagi siswa.

Siswa lebih mudah menyerap nilai ketika melihatnya diterapkan langsung dalam keseharian, bukan hanya diajarkan secara teoritis di kelas. Oleh karena itu, guru harus sadar bahwa setiap perkataan dan tindakan mereka mengandung muatan pembelajaran karakter.


4. Teman Sebaya dan Lingkungan Sosial

Interaksi dengan teman sebaya juga memengaruhi karakter siswa. Nilai-nilai yang berkembang dalam kelompok pertemanan bisa membentuk kebiasaan baik maupun buruk. Misalnya, siswa yang berada dalam lingkungan teman yang rajin, jujur, dan saling menghargai, cenderung mengadopsi sikap yang serupa.

Sebaliknya, tekanan kelompok (peer pressure) juga bisa mendorong siswa untuk mengikuti perilaku negatif jika tidak memiliki filter karakter yang kuat dari rumah dan sekolah.


5. Media dan Teknologi

Di era digital, karakter siswa juga dipengaruhi oleh apa yang mereka konsumsi secara daring. Konten media sosial, film, atau video di internet dapat membentuk pola pikir, bahasa, bahkan perilaku siswa, terutama jika tidak ada pendampingan dari guru dan orang tua. Oleh karena itu, literasi digital juga menjadi bagian penting dalam pendidikan karakter masa kini.


Membentuk karakter anak
Membentuk karakter Pada Anak(Sumber:kumparan)

Karakter Dibentuk, Bukan Dilahirkan

Karakter bukan sesuatu yang diwariskan, melainkan dibentuk melalui proses panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Sekolah, keluarga, guru, teman sebaya, dan media semuanya punya andil. Oleh karena itu, pendidikan karakter yang berhasil adalah hasil dari kerja bersama dan konsistensi dalam pembiasaan nilai-nilai positif sejak dini.

Membentuk karakter bukanlah tugas instan, melainkan investasi jangka panjang demi generasi yang lebih baik dan bangsa yang lebih bermartabat.




(Artikel ini ditulis oleh Jenia)


Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang