5 Tempat Sarapan Pagi Enak di Sekitar Malioboro, Mulai Rp10.000
Wayah Sinau - Siapa bilang menjelajah Malioboro harus dimulai siang hari? Justru pagi hari adalah waktu terbaik untuk menikmati suasana Jogja yang masih
sejuk dan tenang, sa mbil mencicipi aneka kuliner pagi Jogja yang menggoda selera. Kalau Anda sedang berlibur di Yogyakarta, rasanya kurang lengkap tanpa
mencoba sarapan di sekitar Malioboro. Mulai dari nasi kuning, soto hangat, hingga gudeg legendaris—semuanya bisa Anda nikmati di sini. Dan soal harga?
Tenang, kantong tetap aman! Berikut ini adalah rekomendasi 5 tempat sarapan pagi enak di sekitar Malioboro yang murah dan wajib Anda coba:
1. Warung Kopi Klotok Malioboro
Biasanya Kopi Klotok terkenal di daerah Kaliurang, tapi ternyata di dekat Malioboro pun ada, lho! Warung Kopi Klotok Malioboro menjadi favorit banyak
wisatawan pagi hari yang ingin menikmati sarapan sederhana tapi penuh cita rasa khas Jawa. Menunya juga menggoda: nasi megono, sayur lodeh ndeso,
tempe garit goreng, serta kopi tubruk panas yang harum. Suasananya seperti di dapur nenek sendiri—hangat, sederhana, dan penuh nostalgia. Harga
seporsinya mulai dari Rp10.000 saja, cocok untuk Anda yang ingin mencicipi kuliner pagi Jogja sebelum memulai perjalanan menyusuri tempat wisata di sekitar Malioboro.
2. Lesehan Bu Siti – Gudeg Pagi Legendaris
Ke Jogja tanpa sarapan gudeg? Wah, rasanya belum lengkap! Lesehan Bu Siti merupakan tempat makan pagi Malioboro yang telah berdiri lebih dari 20 tahun serta
dikenal karena menyajikan gudeg dengan cita rasa khas: tidak terlalu manis dan gurihnya pas di lidah. Paket komplet (nasi, gudeg, krecek, telur, ayam suwir) bisa
Anda nikmati mulai Rp15.000 saja. Tidak heran bila pagi-pagi warung ini telah dipenuhi wisatawan lokal ataupun
wisatawan dari luar kota yang ingin menikmati gudeg legendaris Jogja sebelum jalan-jalan ke Keraton atau Taman Sari.
3. Soto Ayam Kadipiro Malioboro
Kalau Anda mencari kuliner pagi Jogja yang hangat dan menyegarkan, Soto Ayam Kadipiro Malioboro bisa jadi pilihan tepat. Warung ini buka sejak pukul
06.00 WIB dan selalu ramai oleh pekerja kantoran maupun pelancong yang ingin mengisi tenaga sebelum beraktivitas. Kaldunya bening dan gurih, disajikan
bersama suwiran ayam kampung, bihun, daun seledri, serta bawang goreng. Kamu dapat meningkatkan lauk semacam perkedel, tempe goreng, ataupun sate telur
puyuh. Seporsi soto dibanderol mulai Rp12.000-an saja—murah dan mengenyangkan!
4. Nasi Kuning Bu Tuminah
Bagi pecinta nasi kuning khas Jawa, jangan lewatkan Warung Nasi Kuning Bu Tuminah yang tersembunyi di gang kecil samping Malioboro. Tempat ini adalah
favorit para mahasiswa, backpacker, dan warga lokal karena porsinya yang pas dan rasanya yang lezat. Dalam satu piring nasi kuning tersaji telur balado, orek
tempe, kering kentang, dan serundeng yang gurih. Semuanya dibanderol mulai Rp10.000 per porsi saja. Cocok untuk sarapan ringan sebelum berburu oleh-oleh di sekitar Malioboro.
5. Lontong Sayur Mbok Darmi
Ingin sarapan yang ringan tapi tetap mengenyangkan? Lontong Sayur Mbok Darmi adalah jawabannya. Warung simpel ini telah buka semenjak jam 05.30
WIB dan menyajikan lontong sayur khas Jogja yang gurih dan kaya rasa. Dalam satu porsi lontong sayur, Anda akan menemukan tahu bacem, telur, sambal
goreng tempe, dan kuah santan yang harum. Harganya? Hanya Rp12.000 per porsi! Tempat makan pagi Malioboro ini cocok untuk Anda yang ingin sarapan tanpa rasa berat di perut.
![]() |
Sarapan pagi tradisional di warung kaki lima sekitar Jalan Malioboro Yogyakarta (Sumber joglosemar) |
Kenapa Sarapan di Malioboro Selalu Menarik?
Sarapan di Malioboro bukan cuma soal rasa, tapi juga pengalaman. Suasana pagi yang masih lengang, deretan becak yang siap mengantar wisatawan, aroma
kopi yang menyeruak dari warung-warung sederhana—semuanya menghadirkan kehangatan khas Jogja. "Kalau pagi ke Jogja, belum afdol kalau
belum sarapan gudeg atau soto di sekitar Malioboro," ujar Rani, wisatawan asal Bandung yang rutin berlibur ke Yogyakarta. Para penjual pun mengakui bahwa
warung mereka selalu ramai di pagi hari. "Biasanya yang mampir itu wisatawan luar kota, sebelum jalan ke Keraton atau Taman Sari," kata Bu Siti, pemilik
Lesehan Gudeg. Menurut Heru Wibowo, pengamat kuliner Jogja, tempat makan pagi Malioboro tetap eksis karena menawarkan cita rasa otentik Jogja yang sulit
ditiru daerah lain. "Orang tiba bukan cuma buat makan, tetapi pula buat merasakan atmosfer tempo dahulu. Ini kekuatan kuliner Jogja," jelasnya.
Menikmati sarapan di sekitar Malioboro adalah cara sempurna untuk memulai hari Anda di Jogja. Mulai dari kopi klotok yang ndeso hingga gudeg legendaris
yang tak lekang waktu, semua menyajikan cita rasa khas yang sulit dilupakan. Jadi, kalau Anda sedang merencanakan liburan ke Yogyakarta, pastikan untuk
menyempatkan diri mencari kuliner pagi Jogja di kawasan Malioboro. Siapa tahu, dari satu suapan soto atau nasi kuning, Anda bisa merasakan cerita dan tradisi kuliner Jogja yang sesungguhnya!
Artikel ini ditulis oleh Ika Kurnia Sari, Team Internship Wayah Sinau Web ID