Jasa Digital Marketing UMKM

Jasa Press Release Portal Berita

UMKM Digital: Strategi Bertahan dan Tumbuh di Era Teknologi

UMKM Digital


Wayah Sinau – Di tengah arus disrupsi digital yang terus melaju, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dituntut untuk beradaptasi cepat. Transformasi digital tak lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan mutlak agar UMKM dapat bertahan, berkembang, dan bersaing di era teknologi.

Data dari Kementerian Koperasi dan UKM mencatat bahwa per 2024, sebanyak 22,6 juta UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital. Meski demikian, angka ini masih jauh dari total keseluruhan UMKM yang mencapai lebih dari 65 juta unit. Artinya, lebih dari separuh pelaku UMKM masih belum terhubung dengan dunia digital secara optimal.


Digitalisasi Bukan Sekadar Online

Transformasi digital bukan sekadar menjual produk melalui media sosial atau membuka toko di marketplace. Lebih dari itu, digitalisasi mencakup keseluruhan aspek bisnis, mulai dari pemasaran, pencatatan keuangan, manajemen inventaris, hingga layanan pelanggan.

Menurut pakar ekonomi digital dari Universitas Indonesia, Dr. Nurfitriani Rahmawati, banyak UMKM yang masih memandang digitalisasi sebatas 'jualan online'. “Padahal, yang dibutuhkan bukan hanya kehadiran digital, tapi juga pemahaman menyeluruh soal pengelolaan bisnis dengan pendekatan teknologi,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (1/7).

UMKM yang mengadopsi sistem pencatatan keuangan digital, misalnya, mampu melacak arus kas dengan lebih rapi dan akurat. Ini berdampak langsung pada kemudahan akses pembiayaan, karena bank dan lembaga keuangan lebih percaya kepada bisnis yang transparan dan terdokumentasi.


Strategi Bertahan di Tengah Ketidakpastian

Selama pandemi COVID-19, UMKM yang telah mengadopsi digital terbukti lebih tangguh. Salah satunya adalah Warung Mak Ina, sebuah usaha makanan rumahan di Bekasi yang memanfaatkan platform pesan-antar makanan dan pemasaran lewat WhatsApp Business.

“Sebelumnya saya hanya jualan lewat tetangga. Tapi sejak pandemi, saya belajar cara pakai aplikasi digital. Sekarang pelanggan saya datang dari berbagai tempat, tidak cuma satu RT,” tutur Ina Wahyuni, pemilik usaha tersebut.

Cerita serupa juga datang dari pelaku UMKM fesyen di Bandung yang berhasil menembus pasar internasional berkat konsistensi membangun branding di media sosial dan memanfaatkan fitur analitik untuk memahami tren konsumen.




Peran Pemerintah dan Platform Digital

Berbagai inisiatif telah dilakukan pemerintah untuk mendorong UMKM go digital. Program seperti Bangga Buatan Indonesia, pelatihan UMKM digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga kolaborasi dengan marketplace besar terus digencarkan.

Di sisi lain, platform digital seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak juga memainkan peran penting. Mereka menyediakan infrastruktur teknologi, edukasi, dan promosi untuk membantu UMKM tumbuh.

Namun, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah kesenjangan digital, terutama di daerah terpencil yang masih terkendala infrastruktur internet. Hal ini diperburuk dengan rendahnya literasi digital sebagian pelaku usaha, khususnya generasi tua.


Literasi Digital, Kunci Kesuksesan

Pengamat UMKM dari Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI), Fajar Hartono, menekankan bahwa pelatihan dan pendampingan harus menjadi agenda utama. “Kita tidak bisa hanya memberikan alat, tapi juga harus mengajarkan cara menggunakannya. Literasi digital harus menyentuh hingga tingkat paling dasar,” tegasnya.

Menurutnya, pendekatan komunitas dan kolaborasi antar pelaku UMKM bisa menjadi jalan keluar. “Ketika satu pelaku usaha sukses digitalisasi, mereka bisa menjadi role model bagi lingkungan sekitarnya. Efek bola salju ini bisa mempercepat adopsi teknologi secara masif,” tambah Fajar.


UMKM Go Digital
langkah mudah memulai UMKM Digital menuju UMKM Naik Kelas (sumber:sokoguru)


Menuju UMKM Naik Kelas

Transformasi digital membuka peluang UMKM untuk naik kelas, dari bisnis informal menjadi usaha yang lebih mapan dan bankable. Dengan sistem yang tertata, produk berkualitas, dan kemampuan menjangkau pasar lebih luas, UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung ekonomi digital nasional.

Namun, perlu ada komitmen berkelanjutan dari semua pihak—pemerintah, swasta, dan masyarakat—untuk memastikan tidak ada pelaku usaha yang tertinggal. Akses internet yang merata, pendampingan berkelanjutan, dan insentif bagi pelaku UMKM digital harus menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan ekonomi.


(Artikel ini ditulis oleh Jenia) 

Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang